[RP] Ordinary Days in Siegfierd's Coffee Shop

Qwerty menahan rengekannya seraya melihat Raven membuka dompetnya, ... ia berpikir "Uwaaah... Qwerty tidak butuh uang! Qwerty butuh datanya..." nampaknya ada keberuntungan di pihak lawan karena sekarang GPS itu tidak lagi menyimpan data mereka.

... Kini nona manis ini tertunduk lesu, ah... mau diapakan lagi. Data-data itu sudah hangus dan harus di cari lagi. Belum lagi masalah dengan sang king...

"Apa hanya ada di GPS itu saja datanya? Kukira bisa diganti, ternyata tidak bisa ya.."

Wajah Raven langsung terlihat lesu. Dia memandang GPS itu lagi, belum terlalu parah, dia juga tidak menginjak GPS itu terlalu kencang.

Huft..Apa masih bisa dibetulkan ke reparasi?

Raven mengambil GPS Qwerty yang tergeletak di lantai, ada beberapa retakan di sana.

"Biar kucoba untuk membetulkannya."

Kuharap cara itu berhasil

Ciel mematung setelah Elean yang sedang kabur bersamanya tertabrak cowok aneh yang lewat tiba-tiba.

"E... Elean-san, kau tidak apa-apa" Ciel melihat secara jelas Elean jatuh 'Brak'

Hahaha, nasib Elean-san sial sekali...

Membetulkannya? Memangnya Raven bisa membetulkannya? ...
Sejujurnya Qwerty merasa risau, tapi karena tidak bisa benar mengapresiasikan perasaan itu, ia hanya manggut-manggut saja menurut.

"Apa benar bisa dibetulkan?" ia bertanya-tanya seraya melihat Raven yang mulai mengutak-atik layaknya dokter yang sedang mengoperasi pasiennya...

nona kecil ini hanya berdoa saja~

Melihat semua kekacauan itu, Cross sekali lagi berdiri dan mengeluh.

"Ergh... masalah lagi. Cross berjalan mendekati Raven yang membawa GPS itu.

"Raven... boleh aku melihatnya?" Cross memperhatikan GPS itu.

Itu GPS seri DV-X1, salah satu seri terbaru, harganya mahal, karena...

Cross ingat sesuatu, ia sisa-sisa GPS yang ada di lantai, dan menemukan satu buah kotak berukuran 2x2x2 cm berwarna merah dan tampaknya terbuat dari logam, lalu mengambilnya.

"Nona, ini... kurasa hanya ini yang masih bisa diselamatkan dari GPS mu..." Cross menunjukkan kotak kecil itu pada Qwerty.

"Ini Emergency Memory DV-X1, chip didalamnya terbuat dari campuran Sakuradite dan silikon, dan mampu menyimpan data yang baru saja diambil dalam jangka waktu 12 jam. Ini adalah salah satu yang membuat benda ini mahal bukan main, karena pelindungnya yang terbuat dari Titanium Alloy. Setidaknya, ini harus kau selamatkan, karena kalau tidak diberi energi dalam waktu kurang dari 24 jam, semua data didalamnya akan hilang. Pergilah ke markas, aku tahu kau seorang Elite Army, disana para teknisi dapat membantumu mengambil data itu kembali." jelas Cross panjang lebar, sembari menyerahkan kotak kecil itu.

"Raven, kalau kau bisa membetulan GPS itu, jangan lupa untuk memasukkan kotak itu juga, karena kotak itu salah satu bagian penting dari GPS seri itu."

Raven benar-benar kehabisan akal, dia sama sekali tidak mengerti soal GPS, kenapa malah menawarkan untuk membetulkannya?

Quote :

"Raven... boleh aku melihatnya?"

Raven mengangguk kepada Cross, dan memberikan GPS malang itu kepadanya.

Cross mulai menjelaskan hal yang tidak dimengertinya. Raven hanya mangut-mangut, tetap mendengarkan penjelasan Cross yang cukup rumit dan panjang lebar itu. Dia hanya mengerti di kalimat terakhirnya. Yang menyuruhnya untuk pergi ke markas.

"Untunglah! Terima kasih, Cross-san. Aku akan segera membawanya sepulang dari kedai ini."

Quote :

"Raven, kalau kau bisa membetulan GPS itu, jangan lupa untuk memasukkan kotak itu juga, karena kotak itu salah satu bagian penting dari GPS seri itu."

Itu cukup dimengerti Raven. Dan ia merasa dapat melakukannya. Yah, semoga saja.

Ah, kita lihat saja nanti. Jika tak berhasil, mungkin aku akan menyuruh pelayanku untuk membenarkannya.

@Chander: Sok tauuu *dilempar* ahahay boleh juga tuh GPS-nya xD
----------------------------------------------------------------------------------

Qwerty menelaah penjelasan dari Cross baik-baik... oke, semua itu lebih mudah daripada mengamati tingkah laku manusia. Dan kini setidaknya sebuah sunggingan bahagia melebar di wajahnya, "Itu artinya semua data bisa selamat kan~" ucapnya lagi.

Untung saja benda yang disebutkan sebagai chip itu selamat. Karena GPS itu juga menyimpan data tentang alamat, nama, kode tertentu yang mungkin bisa Qwerty lupakan. Tapi tunggu sebentar, "Data yang tersimpan dalam 12 jam? Berarti data yang disimpan 12 bulan yang lalu hilang?" ... mimpi buruk belum berakhir nona, karena 12 bulan yang lalu data mengenai diri aslinya ada di dalam situ juga.

say goodbye to Rhea

oot: biarkan~ apa yang saya pelajari sehari-hari harus diterapkan kan~

------------------------------------------------------------------------------------

Cross memperhatikan GPS itu sekali lagi...

Baginya, GPS yang dilihatnya sekarang dan yang pernah dilihatnya berbeda, diluar tampak sama, namun... didalamnya jauh berbeda, walau mungkin itu karena retak setelah terinjak-injak, namun veteran seperti dirinya dengan cepat mengenali kabel-kabel dan perangkat-perangkat tambahan yang ada didalamnya.

"12 bulan lalu? Aku tak yakin. DV-X1 ini tampaknya telah dicustomize habis-habisan oleh seseorang... siapapun yang melakukannya pasti punya teknologi yang tinggi sekali, ada kemungkinan kalau data 12 bulan lalu pun ada didalam kotak Emergency Memory itu." jelas Cross, ia kini penasaran siapa yang mampu mengubah sebuah GPS sejauh itu.

"Nona... siapa yang memberikanmu GPS ini...?"

Elean ada bersama orang lain. Sheera merasa dia tidak bisa membantunya selain memanggil petugas medis kalau perlu. Sheera kembali berbalik ke Qwerty, Raven dan Cross yang ribut-ribut dengan masalah GPS.

"mana? ada yang rusak? coba kulihat.." katanya sambil melihat GPS yang hancur lebur itu.

hem..disini banyak sekali data penting...dan aku juga membutuhkannya, suatu saat nanti.

"ah..berikan GPS itu padaku. Nanti akan kuserahkan pada adikku, Illya, aku yakin dia bisa membetulkannya dan mengembalikan semua data yang ada." katanya.

Eh... eh... sejujurnya Qwerty tidak begitu mengerti kenapa para relawan ini harus ikut susah atas rusak GPS-nya. Penjelasan dari Cross setidaknya sedikit melegakan untuk Qwerty karena data yang ia simpan selama 12 bulan belakangan itu tidak hilang, dan itu artinya ia tidak akan dibunuh oleh bos aslinya si tuan Kylan.

"Nona... siapa yang memberikanmu GPS ini...?" pertanyaan selanjutnya. Memangnya sepenting itu kah si pembuat GPS ini? Setahu Qwerty hanya ada satu orang yang memberinya barang seperti itu...

coba ingat kata-katanya, '... Barang ini penting, bisa dijadikan sebagai otak keduamu... kalau sampai rusak berarti memorimu hilang ...

"Ng... diberikan oleh King, eh... namanya Kylan dari pusat. Dia juga yang menyuruh Qwerty untuk datang ke sini," jawabnya setelah menimbang-nimbang apakah perlu menjawab. Tapi rasanya tidak masalah.

... Kemudian Sheera datang dan mengambil perangkat itu, berbicara bahwa mungkin adiknya bisa membetulkan alatnya itu. "Oh benarkah? Ah... kalau begitu Qwerty selamat, terima kasih... ung..." ucapnya pada Sheera, saat akan berkata tentang nama calon gubernur itu memori Qwerty Blank, ia lupa siapa namanya.

"sheera.." katanya, melanjutkan kata-kata Qwerty.

"ya sudah, aku akan mengambil GPS ini dan akan kuserahkan ke adikku." katanya sambil mengambil GPS malang itu.

"ya sudah, aku pergi ke HQ dulu, mencari Illya dan mengembalikan arsip..." kata-katanya terhenti saat melihat emblem Elite army.

astaga..

"HEH! SAMPAI KAPAN KALIAN MAU DI SINI HAH?! SUDAH WAKTUNYA KERJA!!" omel Sheera pada semua elite army di sana. lalu dia melirik tajam pada Cross.

"dan kau, yang sering tidak mengerjakan tugas administrasi, kuharap aku melihatmu di markas hari ini. entah apa yang terjadi kalau aku sudah dilantik dan kau terus seperti itu." katanya sambil menunjuk wajah Cross.

dengan langkah tegap dan cepat, dia menuju pintu keluar. sesaat sebelum ia menghilang, dia berbalik. "kalau saja aku tidak melihat kalian 10 menit setelah aku di HQ, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kalian." katanya jutek.

lalu dia pergi dari sana.

[OUT] [sheera to ordinary military HQ]

"Kylan..." Cross merasa kalau ia tak pernah mendengar nama itu, mungkin karena ia terlalu sering dipindahtugaskan dari satu area ke area lainnya sebelum berakhir di Area 11.

"Orang pusat... hebat sekali kalau dia bisa meng-customize GPS sampai secanggih ini..." Cross melanjutkan gumamannya. GPS itu lalu diambil oleh Sheera yang mengatakan kalau adiknya dapat memperbaikinya.

"...data... ya... memang... itu penting sekali bagi... seorang strategist..." Cross bergumam pelan kepada dirinya sendiri.

Quote :

"dan kau, yang sering tidak mengerjakan tugas administrasi, kuharap aku melihatmu di markas hari ini. entah apa yang terjadi kalau aku sudah dilantik dan kau terus seperti itu."

Cross sudah memperkirakan dia akan dimarahi, dan tetap tenang saat Sheera keluar.

"Kalian kalau mau menyusul dia pergilah... aku mau tetap disini dulu." tegasnya pada yang Raven dan Qwerty, juga Elean yang sepertinya masih terluka.

Sheera mengucapkan namanya... oh oke, ingat itu nona, kau harus menyimpannya baik-baik di dalam otakmu bukan di GPS itu. Dan Qwerty hanya manggut-manggut sebelum akhirnya Sheera mengeluarkan kecaman, apa ya sebutannya mungkin sejenis ultimatum kepada para Elite Army yang sedang asik bersantai.

Qwerty agak bingung... sebenarnya ia tidak kenal Sheera, bahkan bisa dibilang bahwa itu pertama kali mereka bertemu, jika ia tidak lupa bahwa sebelumnya pernah bertemu. "Hee... kenapa dia menyuruh-nyuruh kita? Memangnya dia siapa?" tanya Qwerty dengan polosnya, pada siapa saja yang bisa menjawab.

Dan... sebuah tawaran dari Cross untuk pergi, hng, Qwerty tidak tahu apa ia harus pergi atau tidak. Sekali lagi ia melirik Raven, gerakan nona ini sungguh sangat dipengaruhi tuan penyuka pocky itu.

rione yang sedang bengong tiba-tiba tersadar dan berteriak
"Heiii!!! Kalian! Jangan kabur!!!"
Rione berteriak sambil memegang tangan elean dan ciel
"Hei! tunggu sebentar! kita bisa berada di coffee shop ini sebentar lagi kan???"
Rione berkata dengan suara yang sangat berisik (alias rusuh XD)

Cross sedikit kaget mendengar pernyataan Qwerty

"Heh? Kau tak tahu dia siapa? Ah ya sudahlah..." Dia berbalik dan duduk lagi di kursinya semula, meregangkan tubuhnya.

"Hhh... benar-benar menyebalkan..." gumamnya sedikit kesal. Ia tak suka diperintah-perintah seperti itu.

Quote :

"HEH! SAMPAI KAPAN KALIAN MAU DI SINI HAH?! SUDAH WAKTUNYA KERJA!!"

"Baiklah, Sheera-sama. Kami kan sedang menunggu Sheera-sama juga di kedai ini, makanya kami terus bermain-main di sini," jawabnya sambil tersenyum.

Akhirnya Sheera-sama menegur juga, tak apa, lagi pula aku bosan di sini..

Quote :

"Kalian kalau mau menyusul dia pergilah... aku mau tetap disini dulu."

Raven mengangguk angguk lagi, "Baiklah..Sampai bertemu di markas, Cross-san." Raven buru-buru memanggil Elean dan Dark untuk segera meninggalkan kedai tersebut dan Qwerty secara otomatis langsung mengikutinya dari belakang.

Raven memperhatikan kedai itu sebelum dia benar-benar pergi dari sana.

Akan menjadi cukup sepi kedai ini tanpa kami Raven tertawa kecil mengingat kejadian-kejadian tadi dan segera meninggalkan kedai kopi tersebut.[Raven=out]

Sebelumnya...

"Heh? Kau tak tahu dia siapa? Ah ya sudahlah..." sebuah pertanyaan yang sifatnya, seakan tidak percaya dari Cross. Qwerty hanya menanggapinya dengan gelengan kepala pelan. Ia memang tidak tahu, yah... apa sebelumnya ada yang sudah memberitahu siapa dia?

... ah tidak penting. Yang pasti, begitu Raven mengisyaratkan untuk pergi, Qwerty segera beranjak dari tempat duduknya. Ia tidak kelupaan sesuatu kan? Nampaknya sih begitu...

[Qwerty outly~]

Sekeliling Yuto saat ini masih terasa gelap... Namun ia dapat mendengar suara-suara aneh nan berisik yang mengiang-ngiang di telinganya. Awalnya ia mengacuhkan suara itu dan kembali bernostalgia dengan sang kegelapan. Namun suara-suara berisik itu semakin lama semakin terdengar dengan jelas.

Suara perempuan...
Suara laki-laki...
Suara Sheera...
Suara laki-laki... eh?
Suara Sheera?!

Akhirnya Yuto menyingkirkan semacam kain hitam yang menyelimuti wajahnya. Dengan sedikit bingung ia melirik ke kiri kanannya. Ia kemudian menguap sedikit. Setelah itu melihat banyak sekali orang-orang yang berada di kedainya selama ia tertidur tadi. Sayangnya, Sheera telah pulang.

Ya, saat sedang memperhatikan pelanggan-pelanggannya, lama-lama ia menjadi ketiduran. Mungkin karena ia bangun begitu pagi hari ini, karena harus membuka kedai. Biasanya ia bangun siang, dan setelah itu pun kembali tertidur di sore harinya. Dasar pemalas.

Ia begitu bingung dengan apa yang sedang terjadi di antara para pelanggannya yang masih ada disitu. "Hei, kalian... ada apa?" tanyanya ragu.

___________________

oot: ikut masuk, hhahaha! nggak ngerti...

Rione terkejut mendengar suara yuto
Rione lalu menjawab "ada apa? mm... disini ada apa ya?
rione berkata sambil menghampiri yuto


__________
OOT : ^Itu salah ya?

Yuto menatap orang yang merespon pertanyaannya, sedikit bingung dengan orang ini. Tentu saja, karena ia mengenalinya dengan baik, seorang Kishidan. Ia lalu tersenyum pada gadis itu.

"Kau tak tahu apa yang sedang terjadi? Padahal kau pun dari tadi berada disini... Sayangnya aku tak menemukan Sheera..." katanya lembut. Walaupun lebih tepat bila ia dikatakan berbicara sendiri.

_________

oot: tanggal berapa di RP ini? masih tetap atau udah berubah?

Baik, sepertinya, Yuto keluar dari persembunyiannya.

"Hmph, bukan seorang penjaga kedai yang baik, kau?" tanya Cross pada Yuto.

"Masa kau baru sadar kalau kedaimu ini hancur...? Parah sekali dirimu..."

rione melihat ke-arah seseorang yang berbicara kepada yuto
dan rione lalu berkata kepada yuto "Ah... Coffee shop ini..."

"Yuto, aku keluar dulu... silahkan urus sendiri tempatmu ini." Cross keluar tanpa basa-basi. Senyum mengembang di wajahnya.

"Banyak anak baru ya... dan mereka Elite Army... hahaha..."

[Out]

OOT: masuk lagi~
_____________________
begitu sampai, Sheera langsung membuka pintu toko dan langsung menuju mejanya yang masih kosong. untung saja pengunjung sediki, jadi tidak ada yang memperhatikan dia.

di bawah meja...tak ada..

di kursi juga tidak ada..

dia langsung mencegat seorang pelayan. "mbak, apa mbak melihat selembar kertas yang banyak tulisannya di meja ini?" tanyanya. pelayan itu hanya menggeleng pelan.

pasti ada yang mengambilnya..

peristiwa Elean yang wajahnya tertabrak, membuat tambah kusut penampilannya sekarang.wajahnya jadi gini -__- (-----> @_@)

"orang itu...", gumam Elean menatap orang itu tajam.

Elean membuka kembali pintu keluar dan pergi dari tempat itu.
Sebelumnya Elean juga berbicara pelan, 'terima kasih yuto-san !'. dan meninggalkan tempat itu.

[Elean - Out]