Ordinary days @ military HQ

Ketentuan:
*tempat ini hanya dimasuki oleh army dan kingdom family saja.
*ada beberapa lokasi di sini: Governor's Room, Archive Room, Meeting Room, Elite Army's office, Laboratory, hall, atap, toilet.
*Gunakan tag LOKASI
*harap perhatikan sistem IN/OUT yang berlaku
__________________________
tanggal: 8 januari 2020 a.t.b (2 hari sebelum main RP chap-1)

sheera baru saja turun dari mobilnya, menuju gedung, bermaksud untuk mencari adiknya Illya. dia melangkah menuju calon ruangannya, dimana arsip-arsip yang belum dia baca dia taruh di atas meja. dia mengambil 1 map lagi, dan melangkah menuju laboratorium.

LOKASI: Laboratorium

"Illya? Illya?" panggil Sheera. Sheera melihat ke seisi ruangan mencari Illya.

"mana dia?"

Lokasi : Elite Army's office

Sesampainya di sana Raven langsung merebahkan tubuhnya di kursi kesayangannya. Dia cukup lelah dengan semua yang telah terjadi di kedai kopi Yuto. Di sana cukup sepi, hanya ada beberapa Elite Army yang belum Raven kenal.

"Hoahm..Membosankan sekali di sini. Kemana Elite Army yang lainnya?"

Raven berjalan keluar dari kantor itu, mencari teman-temannya.

Location : Elite Army's Office

...

"Hng... ng..." Qwerty mengikuti Raven memasuki kantor... yah dan dia punya kursi sendiri juga di tempat itu. Cepat-cepat Qwerty menuju ke kursinya, duduk sebentar kemudian mengintari seisi ruangan.

... baru beberapa kali sebenarnya ia masuk ke ruangan itu sejak dipindahkan dari pusat. Tidak ada yang dikerjakan, hanya menanti GPS-nya semoga saja bisa benar dengan cepat.

Matanya kemudian terarah pada Raven yang beranjak keluar, "Hei hei, mau kemana?" tanyanya ikut-ikutan Raven, yaah... selalu begitu nampaknya sih.

Raven menghentikan langkahnya. Tidak jadi keluar dari kantor tersebut.

Eh? Ternyata dari tadi ada Qwerty..Mungkin aku terlalu kecapekan sampai tidak menyadari di sini pun untungnya masih ada orang yang kukenal

Quote :

"Hei hei, mau kemana?"

"Mau mencari Elite Army yang lainnya," melihat Qwerty Raven jadi teringat kepada GPS-nya."Oh, benar juga! Bagaimana kalau kita sekalian saja melihat GPS mu itu? Ada di Sheera-sama kan? Aku ingin melihat proses pembetulannya."

"Melihat GPS Qwerty di mana? Ehm... memangnya GPS itu dibetulkan di mana?" ... lol nampaknya Qwerty jadi banyak bertanya. Jelasnya mungkin karena ia baru tiba di Area 11 itu beberapa minggu yang lalu. Tidak banyak yang diketahuinya di tempat itu sehingga satu-satunya pegangan adalah Raven.

"Oh ya, ngomong-ngomong memangnya Sheera itu siapa?" tanyanya pada Raven. Pertanyaan yang tadi tidak dijawab oleh Cross.

Coba lihatlah, ini semua salahku. Sekarang Qwerty jadi kebingungan seperti ini..

Raven menjelaskan dengan sabar, tingkah laku Qwerty sudah biasa baginya dan dia juga tau Qwerty sangat tergantung pada GPS itu.

"Aku juga tidak tau Sheera-sama ada di mana. Mungkin kau ada ide? Tempat yang wajar untuk membetulkan GPS-mu kira-kira di mana, ya? Sejak pulang dari kedai dan menuju kemari aku tidak melihat Sheera-sama lagi.."

Raven hampir lupa menjawab pertanyaan Qwerty yang terakhir, rasanya sudah berpuluh-puluh kali dia menerangkannya tapi Raven tetap sabar.

"Pimpinan kita, gubernur area 11 yang baru..Dia jugalah yang membawa GPS mu untuk di betulkan."

Lokasi: dekat Lift yang berada di depan Elite Army's Office

"ugh..si Illya itu kemana sih..lagi-lagi dia tidak ada di ruangannya..disaat aku membutuhkannya.." keluhnya. dengan langkah gontai, dia menuju Elite Army's Office, berharap untuk bertemu Qwerty dan memberikan GPS itu untuk sementara sampai dia bisa menemukan Illya.

uh..oh..kepalaku pusing..kurang tidur..

Sheera berpegangan pada tiang di dekatnya dan mapnya jatuh. kurang tidur. masalahnya dia sudah 1hari tidak tidur demi membaca arsip tentang Kuro no Kishidan.

*brugh*

OOTe: *ngakak sabar banget sih...*
----------------------------------------------------

...

"Aku juga tidak tau Sheera-sama ada di mana. Mungkin kau ada ide? Tempat yang wajar untuk membetulkan GPS-mu kira-kira di mana, ya? Sejak pulang dari kedai dan menuju kemari aku tidak melihat Sheera-sama lagi.."

... sejenak Qwerty berpikir soal ini, "Hng... hng, di mana ya..." ia lalu memutar otaknya sejenak. "Mungkin di labolatorium!" ucapnya spontan, padahal sebenarnya Qwerty tidak begitu tahu tempat apa yang ia sebutkan tadi. Mungkin ingatan lamanya--

Dan pertanyaan soal Sheera dijawab dengan tenang oleh Raven. Ngomong-ngomong soal ini, sudah berapa kali ya Qwerty menanyakannya. "Pimpinan kita, gubernur area 11 yang baru..Dia jugalah yang membawa GPS mu untuk di betulkan."

Hm... nona ini mengangguk tenang, dan mencerna kata-kata itu, gubernur mungkin adalah pemimpin tertinggi ya, mungkin saja. ...

Baru saja dibicarakan tiba-tiba Sheera terjatuh, pingsan kah? Qwerty tidak bisa mencerna keadaan itu. "Loh, apa yang dilakukan nona gubernur di sana sambil tiduran."

Lokasi : Elite Army's office

Dark yang sedang menuju Elite army office menemukan Sheera sama yang jatuh dan sepertinya pingsan , Dark pun bingung dan akhirnya membawa Sheera sama ke elite army office .
dan sesampainya disana Dark melihat adanya Raven dan Qwerty .
" hei kalian bisa bantu ? " tanya Dark .

---------------
bgtu bs ? masi ling lung baru sampe ~
huhu

oot=yah, itulah Raven..Kalau saya jadi sih gak sesabar dia..wkwk

===========================

Quote :

"Mungkin di labolatorium!"

Deg. Jantung Raven langsung berdetak kencang mendengar kata "LABORATORIUM". Tempat yang paling dibencinya. Untungnya ternyata Sheera-sama sudah menuju ke kantor duluan. Tetapi kondisinya sepertinya tidak baik.

Raven juga melihat Dark di pintu masuk, segera membantunya.

"Sheera-sama! Ada apa ini? Sheera-sama terluka?" Raven panik lagi.

Qwerty jelasnya tidak mengerti pada apa yang terjadi dengan Sheera. Ia hanya mengikuti Raven masuk kembali ke dalam kantor. Seraya memperhatikan Sheera yang jatuh pingsan?

"Eh ada apa dengan Sheera?" tanyanya, bingung juga tapi tidak mengerti dengan keadaan yang namanya 'hilang kesadaran'. "Apa mungkin dia sakit? Apa perlu dipanggilkan dokter?" tanya Qwerty lagi, sebenarnya ingin membantu walau bingung.

Lokasi: Armaments Warehouse.

Cross baru saja datang ke HQ dari kedai, dan hal pertama yang ia lakukan adalah memastikan kalau gudang persediaan senjata baik baik saja. Kini ia sedang berbicara dengan petugas piket harian.

"Oke... kondisi amunisi dan suku cadang baik... kondisi misil dan rudal juga cukup baik... baiklah. Siap, grak! Bubar, jalan!" petugas piket itu memberi hormat sebelum melakukan balik kanan dan pergi. Cross sendiri kini menuju kantor Elite Army, ada sesuatu yang ia titipkan pada salah satu peneliti disana.

Lokasi: Elite Army Office

Didalam kantor, beberapa orang tampak berkumpul.

"Ada apa in..." Cross melihat Sheera yang tergeletak lemah diatas sofa.

"Astaga..." dia mendekati Sheera dan melihatnya sekilas. Mukanya pucat, dan nafasnya tidak teratur.

"...gejala kelelahan... Lebih baik ia istirahat dulu... akan kupanggilkan medis kesini." ujarnya tenang. Ia mengeluarkan radionya sambil tetap memperhatikan Sheera, apabila ada gejala lain yang ia kenali.

"Tim medis, kirim petugas ke kantor Elite Army... sekarang!" tegasnya pada petugas medis di seberang sambungan radio jarak pendek miliknya yang telah di-set ke frekuensi Britanian Army.

"Kalian, beri ia ruangan untuk bernafas." ujarnya pada Elite Army yang berkeliling disitu.

Untungnya Cross segera datang ke tempat itu, veteran memang terkadang tahu situasi dan bisa mengambil tindakan di dalamnya.

Ketika Cross memaparkan tentang keadaan Sheera, Qwerty hanya memperhatikannya dengan seksama, entah kenapa lagi otaknya cepat bekerja untuk sesuatu yang seperti ini. Dan ia menurut begitu disuruh untuk mundur, memberi ruang nafas... apapun maksudnya itu.

Situasi menjadi dingin rupanya, Qwerty tidak dapat banyak bergerak apalagi berbicara, sampai ada isyarat tertentu agar dia bisa membuka mulut.

'apa yang terjadi...'

Cross kembali mendekati Sheera, kini memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya.

Normal.

"Dari pengamatanku ia hanya kelelahan, tapi sebelum tim medis datang, aku tak bisa menyimpulkan lebih jauh." ujarnya.

"Jarak dari pusat kesehatan ke kantor ini cukup jauh... uh..." Cross menggaruk-garuk kepalanya, lalu duduk di salah satu kursi berlengan yang didepannya berisi meja penuh arsip dan buku taktik perang dengan papan nama yang ditutup dan digembok. Cross membuka tutup papan nama itu, yang bertuliskan "ALEXANDER ZEHRAN CROSS" yang dicetak tebal diatas plat logam.

"Kita hanya bisa menunggu."

Quote :

"Kita hanya bisa menunggu."

Entah kenapa kata-kata itu membuat perasaannya semakin tidak enak.

Apa yang harus kulakukan? Cross-san terlihat hebat sekali bertindak cepat, dan aku hanyalah menonton di sini

Raven mondar-mandir kesana kemari, dia tidak tenang jika hanya diam.

"Ano..Cross-san...Apa tidak ada lagi yang bisa kita lakukan?"

Raven tau Cross sudah memeriksa Sheera sebelumnya, tetapi tak ada salahnya bertanya.

"Mungkin Sheera hanya tertidur?" ucap Qwerty asal tebak ketika ia mempelajari cara bernafas Sheera. Diam-diam mengamati, yah begitulah cara kerja otak barunya. "Kenapa tidak dibawa ke kamarnya lalu disuruh tidur di sana," lanjutnya lagi, sebuah rentetan kata-kata yang polos.

Hng... tidak ada yang bisa Qwerty lakukan. Ia tidak ahli soal medis walau pernah berhubungan dengan itu di masa lalunya.

Warning Skyline Chandelier, tolong OUT dulu di RP ordinary days in Siegfiert's Coffe Shop atau...something bad will happen to your post *grin*
___________________________________________________________________
"ung?" Sheera mulai membuka matanya. Silau!

dia mulai sadar dari tidurnya. ya, tadi dia tidur, bukan pingsan. namun sepertinya orang-orang salah tanggap kalau dia itu pingsan.

"hoaaaahm...ho..ramai sekali..aku dimana?" katanya sambil melihat sekeliling. ada Cross, Dark, Qwerty, dan Raven.

Pastilah ini ruangan para Elite army.

"...astaga!" tiba-tiba dia terbangun, menuju depan lift tempatnya terjatuh. Arsipnya masih berantakan dan kertas-kertas berceceran di mana-mana. SHeera mulai terduduk dan mengumpulkannya satu-satu.

"34..loh kok kurang satu halaman?" katanya sambil mengecek filenya. dia mulai mengingat-ingat.

"sialan!" katanya sambil berlari ke dalam lift. sepertinya 1 halaman lagi terjatuh di kedai kopi saat ia membersihkan arsip itu dari tumpahan kopi. padahal 1 halaman itu penting. menceritakan kisah Kishidan.

Sheera langsung kembali ke kedai kopi itu, sambil masih membawa GPS Qwerty yang hancur lebur dan arsipnya dengan terburu-buru.

[OUT] [to coffe shop]

ckck... padahal masih mau post...
---------------------------------------------------------

Sheera bangun dan langsung lari keluar.

"..." Cross tidak bisa berbicara apa-apa.

Saat itu, petugas medis datang dan menghadap Cross, memberi hormat. Cross juga berdiri dan balas menghormat.

"Maaf... tadi hanya... sesi latihan... saya sedang melakukan pemeriksaan berapa waktu yang dibutuhkan petugas untuk kemari dari Unit Kesehatan. Anda boleh bubar." Petugas itu lalu memberi hormat sekali lagi, sebelum pergi dari kantor itu.

"...apa boleh buat... sudah ada disini... jadi..." Cross memeriksa arsip-arsip, yang kebanyakan tentang Kuro no Kishidan.

"...akhir-akhir ini banyak berita tentang mereka, ya?" ujar Cross dengan cukup lantang.

... Benar kan apa yang Qwerty katakan, Sheera hanya tertidur dan pasti akan terbangun. Nona manis ini kemudian berdiri dengan tampang datar melihat kedatangan petugas medis yang langsung disambut dengan basa-basi sesi latihan oleh Cross. Untung saja Qwerty tidak mengerti tentang kebohongan dalam hidup.

"Bukannya tadi Paman ini terlihat sangat khawatir ya?" ucapnya lagi dengan polos. Kalau Rhea, mungkin akan berkata 'terlalu gegabah dalam mengambil tindakan'.

Selesai dengan semua itu ia lalu ikut duduk di kursinya, melihat isi mejanya. Belum diletakan banyak barang di situ, hanya ada sebuah laptop miliknya, headphone, dan... sebenarnya ada arsip pekerjaan dari Kylan, namun Qwerty tidak membacanya.

Pendengarannya kemudian mencuri omongan Cross yang agak lantang. "Eh, mereka siapa?" tanyanya lagi.

Lho? Mau kemana Sheera-sama?

Sheera yang tiba-tiba bangun dan pergi itu jelas membuat Raven bingung.

Dan petugas kesehatan yang tadi di pesan oleh Cross mulai bubar. Raven merasa kasihan juga melihat para petugas medis yang tidak jadi melaksanakan tugasnya di sana, padahal sudah capek-capek ke Military HQ.

Quote :

"...akhir-akhir ini banyak berita tentang mereka, ya?"

"Oh, memang...Mereka kelihatannya sudah mulai bergerak."

Quote :

"Eh, mereka siapa?"

Raven buru-buru berbisik ke arah Qwerty.

"Mereka itu Kuro No Kishidan," masih dengan mood penyabarnya.

... Kuro no Kishidan?
Rasanya Qwerty pernah mendengar nama itu entah di mana, ia agak lupa... kemudian melirik map coklat di atas mejanya. Jangan-jangan,...

"Aha ini dia!" Akhirnya Qwerty membuka map itu dan menemukan kata 'Kuro no Kishidan' di dalamnya. Sudah berminggu-minggu surat pengalihan tugas itu ada di sana dan tidak pernah sekalipun Qwerty baca. Kalau Kylan tahu mungkin Qwerty tidak akan lepas dari hukuman.

"Hm... hm," Qwerty lalu membaca isinya dengan seksama, ia mungkin hanya bisa mengingatnya sedikit namun apa yang ia baca pasti tersimpan rapi di otaknya. "Jadi... mereka itu kelompok pemberontak yang harus diamankan begitu?" masih bertanya-tanya.

Tugas dari Kylan atasan sebelumnya hanya bertuliskan 'Baca file ini dan turuti perintah Sheera Li Britannia,' singkat sekali.

Quote :

"Bukannya tadi Paman ini terlihat sangat khawatir ya?"

"Hm? Siapapun orangnya, kalau dia tidak sadarkan diri, harus segera diberi perawatan medis." Cross menatap Qwerty.

Quote :

"Eh, mereka siapa?"

"...kau ini polos sekali ya... ahahahah..." Cross sedikit tertawa, agaknya terhibur dengan kepolosan Elite Army yang satu itu.

"Bagaimanapun... dalam pertarungan kau sebaiknya tidak seperti itu... karena... medan pertempuran adalah tempat yang... mengerikan..." Cross menatap mata Qwerty dengan lembut.

Raven melihat Qwerty mengeluarkan sebuah map. Raven pun ikut-ikutan melihat map apa itu sebenarnya.

Lho? Kuro no Kishidan?

Raven teringat kata-kata Sheera tadi.

Quote :

"34..loh kok kurang satu halaman?"

"Jangan-jangan halaman yang Sheera-sama maksud itu yang sedang Qwerty pegang?"

Lalu Raven mendengar Cross tertawa. Baru pertama kali Raven melihatnya tertawa.

Quote :

"Hah?"

Cross merapihkan rambutnya sedikit.

"Yang pasti... aku yakin kalian semua punya kemampuan kalian masing-masing hingga diangkat menjadi Elite Army... aku hanya berharap agar... kalian dapat memaklumi kalau aku dan unit dibawahku bertingkah agak... berbeda diluar perang... karena itu kebiasaan resimenku."

-----------------------------------------------------------------------------------
oot: kenapa tadi saya post tapi yang post jadi Qwerty?

ASTAGA SAYA SALAH TULIS

MAAF QWERTY

@Chander: Eh buset... itu emang post-an saya --a kok hilang, dihapus? arrrr....
--------------------------------------------------------------------------------------------------

... Er, sejujurnya Qwerty tidak mengerti apa yang Cross bicarakan, ia lebih memperhatikan Raven --ya tentu saja seperti biasa--.

"Hah, halaman yang sedang Qwerty pegang?" Qwerty melihat kertas di tangannya, ini memang miliknya... sepengetahuannya sih begitu. Kecuali kalau isinya sama.

Ia lalu melirik Cross lagi setelah apa yang paman itu bicarakan, "Kemampuan?" mungkin iya, Qwerty kan dirancang dengan spesifikasi tertentu pada otaknya dan mungkin saja itu yang jadi kemampuannya. Tapi memangnya ia tahu?