Ordinary days @ military HQ

Quote :

"Yang pasti... aku yakin kalian semua punya kemampuan kalian masing-masing hingga diangkat menjadi Elite Army... aku hanya berharap agar... kalian dapat memaklumi kalau aku dan unit dibawahku bertingkah agak... berbeda diluar perang... karena itu kebiasaan resimenku."

"Oh, tidak apa-apa, Cross-san. Banyak juga army-army lainnya yang seperti Cross-san," jawabnya ramah.

Ya, paling tidak aku sudah mulai mengenal pribadi Cross-san..Orang yang sebenarnya baik..

Quote :

"Hah, halaman yang sedang Qwerty pegang?"

"Coba aku lihat juga halamannya..." Raven mulai membaca halaman tersebut. Di jelaskan Kuro no kishidan secara detail sekali, ini memang milik Sheera-sama.

Lalu sheera-sama kemana sebenarnya?



===========================

oot: heaa..headbang

OOT: Headbanging

-----------------------------------------------------
"Kalau kau mencari dia... kemungkinan dia kembali ke tempat yang terakhir ia kunjungi..." Cross mengatakannya dengan ringan sembari membaca arsip arsip didepannya.

"Sekarang... kau tahu tempat yang terakhir ia kunjungi...?" tanya Cross pada Raven

Satu hal lagi yang ia perlu tanyakan.

"Lalu... kau... bagaimana dengan... GPS milikmu...?" Cross mengalihkan pandangannya ke Qwerty.

Quote :

"Sekarang... kau tahu tempat yang terakhir ia kunjungi...?"

Oh, benar juga...Pasti ada di tempat tearakhir yang dikunjunginya. Lagi-lagi otakku berjalan lambat

Coba pikir, tempat yang terakhir dikunjunginya. Dia tidak tau Sheera kemana lagi setelah pulang dari kedai kopi Yuto.

"Ah, iya! Kedai kopi Yuto!"

"Lalu... kau... bagaimana dengan... GPS milikmu...?" Cross mengalihkan pandangannya ke Qwerty.

GPS... "Eeeh iya, bagaimana dengan GPS Qwerty! Kalau datanya hilang??" mengingat itu otomatis Qwerty beranjak dari tempat duduknya dan mulai kebingungan. Mungkin itu yang disebut dengan panik.

"Apa Sheera sudah memperbaikinya? Bagaimana kalau ternyata tidak bisa diperbaiki?" ia mulai bertanya-tanya sendiri, sedikit gaduh karenanya.

Quote :

"Eeeh iya, bagaimana dengan GPS Qwerty! Kalau datanya hilang??"

Eh..Qwerty panik? Ini sebuah kemajuan untuk Qwerty..

Raven mulai memutar otaknya lagi. Kemungkinan Sheera-sama berada di kedai Yuto, dan GPS Qwerty dipegangnya. Lalu bagaimana?

"Mau kembali lagi ke kedai Yuto?" sebuah saran dari Raven. Sebenarnya dia malas kembali lagi ke sana. Raven sudah nyaman kembali ke kantor kembali.

"Mau kembali lagi ke kedai Yuto?" ...

MAU? hanya di 3 coba jangan tanyakan hal itu pada Qwerty karena ia tidak akan membuat keputusan apapun untuk pertanyaan semacam itu.

Setengah terdiam... Qwerty menggeleng, berarti tidak tahu apa yang harus ia jawab. Dipikirkan pun rasanya hal mengambil keputusan adalah yang tersulit baginya. Mungkin ia bisa membalikan pertanyaan ini pada Raven.

"Menurut Raven, apakah kita harus ke sana?" tanyanya.

Quote :

"Menurut Raven, apakah kita harus ke sana?"

Nah, Raven mulai bingung Qwerty malah balik bertanya. Dia ingin menjawab 'tidak, aku sudah terlalu capek untuk ke sana' tapi tidak bisa. Qwerty terlihat panik tadi, apalagi kerusakan GPS itu juga salahnya.

Raven menengok pada Cross.

"Menurut Cross-san sendiri bagaimana?"

Dan jadilah ajang melemparkan pertanyaan pada masing-masing orang.

"Kembali kesana...?" Cross menatap mereka berdua tajam.

...

...

"DENGAN SENANG HATI~." ujarnya lantang sambil berdiri dari kursinya dan mendekati mereka berdua

"Ayo, kalian tunggu apa lagi?"

Quote :

"DENGAN SENANG HATI~."

"APA?!" Raven kelepasan berbicara, teriakannya cukup menunjukan reaksi yang tidak senang. Tetapi dia buru-buru membenahi perkataannya.

"Oh, maksudku, baiklah," koreksinya cepat.

Ya, ya, baiklah..Lagi pula ini demi Sheera-sama dan Qwerty juga..Aku tidak boleh mengeluh.

"Ayo, Qwerty."

Lokasi : Elite Army's office
______________

Sebelum memasuki ruangan itu, Elan berpikir.
'aku, tidak terlambatkan..?', tanya Elean bingung dan sekali lagi melihat jam tangannya.
Dengan bawaan tas yang berisi kertas-kertas naskah, ia membuka pintu itu.
Dilihatnya para Elite Army yang belum ia kenal dan mungkin dia kenal.
Elean hanya melihat-lihat dan duduk dikursi kosong.

'ngantuuuk sekali...pengen cepat-cepat kerja biar bisa tidur..', gumam Elean.

"Akhirnya bisa keluar dari kantor ini lagi" pikir Cross senang.

"Dan bukan aku yang salah karena yang mengajak bukan diriku~" pikirnya lagi.

Saat itu, datang seorang Elite Army lagi, Elean.

"Hm...? Oh... kau yang tadi terluka..." Cross memperhatikannya.

Eh? Ada Elean juga?

Kelihatannya Elean yang tidak menyadari keberadaan Raven, Qwerty, Dark, dan Cross di sana. Sepertinya dia juga terlihat cukup mengantuk.

Raven yang tadinya mau menyapa Elean keburu keduluan Cross.

Dia mendengar Cross mengatakan

Quote :

"Hm...? Oh... kau yang tadi terluka..."

Raven langsung tertawa di dalam hatinya mengingat kejadian tadi.

Quote :

"Hm...? Oh... kau yang tadi terluka..."

yak tatapan menurun keluarganya keluar (----> T_T)
dia mencoba mengingat siapa yang membuka pintu itu, ingatannya samar samar.

Elean hanya menggeleng-geleng kepala dan mengehembuskan nafasnya dengan berat..

'hhhh....', ia mengelus-ngelus pipinya dan cemberut.

... still loading ...

... Oh, ada Elean di sana, Qwerty tidak begitu ngeuh mengenai kejadian yang menimpa Elean di kedai kopi itu karena terlalu sibuk memikirkan nasib GPS-nya yang berada di ambang maut, makanya ia bertanya-tanya sendiri.

"Loh... loh... memangnya Elean terluka kenapa?"

Quote :

"Loh... loh... memangnya Elean terluka kenapa?"

"Hidungnya dihantam pintu." jawab Cross singkat tanpa basa-basi.

Cross melihat ke sekelilingnya sekali lagi.

"Jadi... mau ke sana lagi atau tidak?" tanya Cross pada yang lain tentang rencana mereka kembali ke kedai kopi.

Quote :

Hidungnya dihantam pintu."

Elean masih bertampang cemberut.

Quote :

"Jadi... mau ke sana lagi atau tidak?"

"kesana ?", tanya Elean.

... Terhantam pintu? Kok bisa?
Qwerty memiringkan kepalanya ke sana-ke mari, mencoba membayangkan apa yang terjadi pada Elean. Kalau hidung terhantam pintu berarti...

Lamunannya buyar dengan pertanyaan dari Cross... eh, ke sana...?
Hm, Qwerty sedikit melirik Raven, kira-kira apa yang akan dijawab olehnya, secara nona ini tidak bisa mengambil keputusan dan hanya mengekor Raven kemanapun.

"Kembali lagi ke kedai... ah sudahlah..." Cross melihat keluar jendela.

"Aku mau memeriksa Weathervane." Cross berjalan menuju pintu keluar.

"Aku ke hangar Knightmare dulu."

Quote :

"Kembali lagi ke kedai... ah sudahlah..."

Raven merasa menang.

Ahahaha..Terima kasih padamu, Elean..Sekarang Cross menyerah dengan keinginannya

Quote :

"Aku ke hangar Knightmare dulu."

"Oh, baiklah..Sampai jumpa lagi, cross-san..," ucap Raven.

Melihat sikan Cross dan Raven, Qwerty hanya bisa celingukan sendiri.

"Eh... eh, jadi kita tidak ke kedai itu lagi?" ia bertanya-tanya berusaha mencari tahu sebaiknya apa yang ia lakukan.

Belum ada perintah sebenarnya, dan itu sangat membingungkan untuk Qwerty.

Elean hanya celingak celinguk melihat perbincangan cross,qwerty, dan raven.

Dia tidak mengerti apa yang dimaksud perbincangan itu.

Quote :

"Eh... eh, jadi kita tidak ke kedai itu lagi?"

"kedai ? kedai apa ?", tanya Elean ke qwerty.

Kedai apa tanya Elean?

... "Hng... ituloh kedai kopi yang tadi. Katanya ada dokumen Sheera yang tertinggal di sana, dan tadinya Qwerty, dan yang lain mau menyusul ke sana untuk menanyakan soal GPS Qwerty yang rusak," jawabnya panjang lebar.

Lokasi: Knightmare Hangar

Cross memutuskan untuk kemari dan memeriksa Knightmare miliknya, Weathervane. Karena sistem dan perlengkapannya yang tergolong 'tidak biasa' diantara Knightmare lainnya, ia lebih sering memeriksanya sendiri.

"Wah wah... Weathervane... bagaimana keadaanmu...?" Cross membawa ember dan lap, dan mulai membersihkan Weathervane yang penuh debu.

Quote :

"Hng... ituloh kedai kopi
yang tadi. Katanya ada dokumen Sheera yang tertinggal di sana, dan
tadinya Qwerty, dan yang lain mau menyusul ke sana untuk menanyakan
soal GPS Qwerty yang rusak,"

"waaah..", Elean hanya berpikir jika ia ikut, ia pasti kena banyak masalah lagi.

seperti baju basah ketumpahan kopi, kecipratan kopi, ditarik ga boleh keluar, hidung nabrak pintu keluar.
ia hanya mengehela nafas dengan berat.

"semoga GPSmu baik-baik saja qwerty", kata Elean dengan tersenyum.

... "Hng... tapi sepertinya tidak jadi, ya kan?" ucap Qwerty seenaknya mengambil kesimpulan ketika melihat Cross dan Raven yang nampaknya sangat ogah-ogahan untuk keluar dari tempat itu.

"Mungkin kita tunggu saja di sini atau melakukan sesuatu atau..." Qwerty berpikir lagi... ia agaknya bingung mau melakukan apa.