[RP] Ordinary Days in Siegfierd's Coffee Shop

"Erm... urgh..."

Cross, ternyata sejak tadi tertidur, sakit kepala memikirkan urusan administrasi, kebalikan total dari saat ia mengatur strategi perang dan pertahanan.

"Urgh... uhh... umm... ugh..."

Sepertinya sakit kepalanya masih menyerang.

Raven masih memperhatikan hadiah yang di berikan Elean itu. Benar-benar lucu, walaupun itu robot tetapi terlihat hidup di mata Raven.

Quote :

"Dengan begini Si Meong jadi punya teman, ya~"

"Oh! Iya, benar!" Raven menggendong Si Meong yang mulai berkeliaran lagi, dan mendekatkannya ke robot-robot itu.



oot: polos sekali pasangan ini...==;

Yak. Pesta telah dimulai. Setidaknya itu yang Sheera pikirkan. Dia melihat ke seisi ruangan. Semua orang nampak tertawa, bersenang-senang. Sheera merasa canggung berada diantara orang-orang itu, jadi dia lebih memilih untuk diam dan memperhatikan.

Sheera melihat Yuto yang bermain musik. Dalam hatinya dia merutuki kenapa dia tidak bisa bermain musik ataupun bernyanyi. Kalau bisa pasti sheera sudah mengiringi Yuto.

Sheera mendekati Cross yang sama sepertinya. Sama-sama diam dan sendirian. "...er ...cross...untuk pagi tadi...terimakasih...ya?"

Cross memijat-mijat kepalanya, ia masih pening sejak bangun tadi, pikirannya agak kacau dan melayang, setengah dari dirinya sadar, dan setengahnya lagi entah dimana.

Samar-samar, ia mendengar suara Sheera, cukup jelas untuknya saat itu.

"Er...ergh...tidak perlu berterima kasih..." katanya pelan, setengah mengigau

melihat Cross yang sedikit kacau, Sheera sedikit cemas. "loh? kau tidak apa-apa cross?" tanyanya sambil melihat mata Cross dalam-dalam (Yuto mungkin akan cemburu melihat kejadian ini)

Sheera memanggil pelayan di sana. "tolong bawakan saya Black coffe...dan..." Sheera menatap Cross lagi. "...black coffe?" tanyanya pada Cross, bermaksud menawarkan.

Cross balas menatap mata Sheera, dia sudah baikan.

"Er... tidak, terima kasih, kurasa aku mau Macchiato saja." jawab Cross sambil tersenyum ringan.

Ia melihat yang lainnya, tampaknya sedang bersenang-senang.

"Ah... pesta ya... hhh... aku tidak ahli dalam ikut hal begini... lagipula aku sudah tua..." katanya sambil menghela nafas.

-------------------------------------------------------------------------------
oot: aku baru sadar kalau di kamar tidurku banyak nama kopi @_@

Nai~
Nampaknya Qwerty cukup menyukai robot kucing itu, "Nai ya~ lucunya... kalau mereka jadi temannya si Meong harusnya mereka punya nama. Eng... kira-kira apa ya?" pikirnya kemudian.

Namun pemikiran itu buyar ketika melihat ada Sheera dan Cross di sudut sana. "Ah apakah Sheera dan Cross tidak memberi hadiah?" tanyanya lagi dengan polos. Yah, yang diketahui anak ini tentang ulang tahun adalah pemberian hadiah --a

Sheera tertawa kecil. "hahaha...kau benar...tapi meskipun aku masih muda, aku juga merasa tidak pantas berada di pesta seperti ini." katanya. Sheera melihat Qwerty dan Raven yang bersenang-senang. "...atau mungkin aku tidak pantas untuk berbaur di acara seperti ini."

huh?

Kalau Sheera tidak salah dengar, Qwerty bertanya tentang hadiah darinya dan Cross. Sheera memanggil supirnya untuk mengambil hadiah Qwerty dan memberikannya.

"ah...ini...gantilah seragammu dengan ini..sekarang." katanya sambil memberikan kadonya. Sebuah gaun dengan aksesoris serta sepatu yang senada dan cantik. Entah Qwerty mau atau tidak.

Ahahaha... padahal Qwerty hanya asal bicara, tapi ternyata Sheera malah benar-benar memberikannya hadiah. Sebuah gaun dan sepatu yang senada, itu terlalu INDAH dan apakah Qwerty cocok memakainya, mengingat penampilan sehari-harinya sangat tidak 'perempuan' sekali.

"Eng... benar ini untuk Qwerty?" ia agak ragu jadinya dengan benda-benda tersebut.

Namun sesuai apa kata Sheera, ia kemudian masuk ke toilet dan mengganti seragamnya. Uh ya... gaun itu sedikitnya agak ribet untuk dipakai, dan terbukti begitu keluar dari toilet ia terlihat agak berantakan (apalagi rambutnya yang nggak jelas berbentuk apa).

"Eng... Qwerty tidak terlihat baik?" bingung dengan keadannya.

Quote :

"Qwerty menyukainya, terima kasih,"

"syukurlah...kau menyukainya", lega senyum Elean melihat qwerty yang tampaknya senang dengan robot kucing itu.

Quote :

"Nai ya~ lucunya... kalau mereka jadi temannya si Meong harusnya mereka punya nama. Eng... kira-kira apa ya?"

"emm...ngeong ? garong ?", ucap is asal-asalan..dia tidak mahir menamakan kucing.

"popon...momon...", Elean makin tidak jelas berucap-ucap. =="

===========================================
qwerty yang mengganti pakaian membuat elean berhenti mengaduk kopi yang baru ia pesan.

"manisnya...", Elean senang dengan gaun itu, membuat qwerty sangatlah manis. dan...terkesan feminim (?) *digoreng qwerty-san*

dan seksi *dilempar*

Manis, Qwerty tidak yakin benar dengan penampilannya. Terakhir ia memakai gaun adalah ketika pesta gubernur itu, dan itu hanyalah gaun dengan potongan pendek yang sebenarnya biasa saja. Lain dengan gaun yang kali ini nampak lebih indah.

"Eng... masa sih?" makin bertanya-tanya sendiri mendengar komentar Elean. Ia lalu melirik beberapa orang di sana, memastikan tampilannya tidak aneh.

"walaupun sedikit berantakan...tapi tetap manis", Elean tetap senyum sambil berpangku tangan.

miaaw~

si meong mengeong (?), elean tidak sadar bahwa sikucing putih itu juga dibawa kesini. saat melihat kucing itu mengeong, Elean membatu...

Sheera tersenyum saat Qwerty dengan manisnya memakai gaun pemberiannya itu. karena sedikit berantakan, Sheera mendekati Qwerty dan memperbaiki semua yang salah.

"nah...begini beru benar...bagaimana?" kata Sheera sambil sedikit merapihkan ikatan pita di belakang Qwerty. "mungkin jika ada pesta lagi nanti, kau harus memakai ini." gumam Sheera.

"kuharap kau suka.."

Gesekan lembut dari biola yang dimainkan Yuto mengakhiri permainannya. Ia lalu segera mendatangi Qwerty dengan senyuman. Biola cokelat muda masih dipegangnya di tangan kiri dengan erat.

"Selamat ulang tahun ya, Qwerty! Permainan biolaku tadi adalah hadiahku untukmu. Semoga saja kau suka... Permainanku tadi itu kaku..." ucapnya rendah hati.

Ia pun lalu mengeluarkan bingkisan kecil dari dalam saku celananya. Oh iya, hari ini Yuto memakai kaos oblong berwarna putih dengan panjang lengan sesiku. Kaos itu terbuat dari bahan satin sangat ringan, tipis serta lembut. Ia juga memakai syal belang hijau-putih yang dilingkarkan dengan diikat simpul di sebelah kanan lehernya. Ia memakai celana jins panjang berwarna hijau yang serasi dengan syalnya.

Gaya berpakaiannya sangat keren hari ini. Kembali ke bingkisan yang tadi. Bingkisan kecil itu berwarna hijau dengan pita kuning melilit untuk menutup bingkisannya. Dengan tangannya yang besar dan panjang, ia menyodorkan bingkisan itu pada Qwerty.

"Ini juga, sedikit cookies buatan ibuku. Tadinya sih buat aku sebagai cemilan, tapi aku hadiahkan saja makanan ini untukmu deh, Qwerty, habis nggak enak kalau hanya permainan biola saja!" serunya sambil tersenyum.

Ia lalu sedikit menoleh pada Sheera. "Kau juga mau cookies?" tanyanya watados. Ia lalu mendekati gadis pujaannya itu dan berbisik padanya.

"Bagaimana permainan biolaku tadi? Bagus tidak? Lagu yang kumainkan itu kupersembahkan juga untukmu lho!" bisiknya sambil menyeringai.

Ia lalu segera berjalan menjauhi kumpulan, untuk mengambil sesuatu di laci mejanya. Sesuatu itu adalah catatan 'plus-plus' yang harus dibayar Sheera karena telah mengadakan pesta di kedainya.

Yuto merenung sejenak, "Hhehehe, sebenarnya aku sudah sedikit bohong pada Raven. Sekalipun aku tak pernah mengikuti pertandingan biola, apalagi tergabung dalam orkestra. Itu hanya bualanku saja untuk membuat Sheera kagum padaku... Hhehe, semoga ia tidak mendengar..." ucapnya pada dirinya sendiri, sangat pelan.

"Tapi aku tidak bohong kalau aku pernah belajar bermain biola sewaktu umurku sekitaran SMA... Guru home-schoolingku yang mengajari biola..."

"Aku jadi kangen pada sensei..."

Setelah mengucapkan itu, Yuto lalu tersenyum sejenak dan kembali mendekati kumpulan orang-orang untuk mendekati Sheera.

"Ah... terima kasih," ucap Qwerty pada Sheera yang telah membenarkan caranya berpakaian yang... memang agak berantakan. Maklumlah ini adalah gaun keduanya sebagai Qwerty, kalau dirinya yang lama mungkin lebih feminime dari itu.

Kemudian setelah Sheera datang Yuuto, ah ini tuan pemilik kedai yang tadi memainkan biolanya dengan Raven. Qwerty tentu sangat menyukai musik itu, "Ah terima kasih, Qwerty menyukainya," ungkapnya kemudian.

Ah ya, dan sebungkus cookies boleh juga, Qwerty menerimanya dengan senang hati. Toh ia menyukai segala hal berbau camilan. "Terima kasih lagi~" ucapnya lagi.

Cross masih terdiam dan memijati kepalanya yang agak pening, lagu tadi cukup membantu, tapi tidak sampai sepenuhnya, bagaimanapun, dalam hatinya ia berterimakasih pada Yuto yang memainkan lagu.

Ia belum memberikan apapun pada Qwerty, itu yang ia sadari saat itu. Ia ingat ada sesuatu yang sudah disiapkannya, dan mengambilnya dari salah satu kantung jasnya.

"Uhm... uhn... ini... Qwerty."

Cross memberikan sebuah bungkusan berwarna hijau keemasan, yang didalamnya berisi sebuah VGA Card Hithersteppe Crossfire III-X dengan memori hingga 4096 MB.