[RP] Ordinary Days in Siegfierd's Coffee Shop

Quote :

"Ahahai... Qwerty dapat fotonya,"

Mulai ketularan virus PAPARAZI sepertinya dia...

Sekarang Raven yang melirik GPS Qwerty, terdapat tulisan NO DATA di situ.

"Lho? Kok tidak bisa? Rusak?"

Nah, sekarang Kaito kelihatannya sudah akan pergi. Tidak ada yang menarik lagi, Raven buru-buru mematikan video di handphone-nya, baterainya lagi pula sudah melemah.

Quote :

"Sudah mau pulang? Kan yang lainnya masih di sini, sebaiknya kau juga tetap di sini. Tidak sopan pulang duluan seperti itu."

"hahhaaaha...tidak hanya menyentuh pintu ini, sepertinya yuto-san harus menggantinya", wajah Elean mulai kikuk tapi dia tahan agar tidak terlihat jelas wajah itu sambil pura-pura

Ruangan itu menjadi sangat ramai dimata Elean, dia hanya menghembuskan nafas dengan berat dan masih berpikir untuk keluar, akhirnya Elean menuju toilet kembali.
dilihatnya kaca yang terbuka untuk keluar.

'Selamat kau punya ide untuk keluar Elean !'

tidak berbasa-basi lagi dia mengangkat kakinya untuk siap keluar dari jendela itu.

memang sudah jadi agen paparazi dari awal :p

Qwerty terus mengutak-atik GPS-nya, tidak mungkin tidak ada data. Jika semisalnya orang itu adalah warga sipil maka harusnya ada data, bahkan jika dia adalah penduduk asli area 11, namun dari namanya... rasanya bukan.

"Ng... tidak tahu, GPS-nya tidak rusak kok," masih terus mengutak-atik tapi tetap tidak bisa. "Ah jangan-jangan penyusup yang masuk ke area 11 ini?" tebak Qwerty seenaknya. Karena hanya anak-anak yang belum bersekolah saja yang tidak mempunyai data resmi. Selebihnya pasti ada.

"ah, nona apa yang anda lakukan dengan foto pelayan pribadi saya?"

Leon menanyakannya langsung pada Qwerty, dengan berbisik-bisik.

"ya, dia sangat berbakat menjadi pelayan, namun keluarganya tidak mampu menyekolahkannya. Kemarin ia menyelamaykan nyawa saya pada kejadian konflik dengan kishidan, sebagai rasa terima kasih, ia saya angkat menjadi pelayan pribadi"

Leon sedikit menghela napas, dan melanjutkan

"Dan di luar dugaan, ia sangat berbakat, pintar, dan berpenampilan sangat menarik."

Leon kembali menghela napas...

"sebenarnya saya memang agak kewalahan dengan sikapnya yang suka keluyuran itu. makanya, bila bertemu di tempat umum, kami biasa pura-pura tidak kenal"

Setelah kembali menghela napas... "can you keep a secret?"

Rione yang melihat elean yang sepertinya ingin keluar segera menarik nya sambil berkata
"anda elean kah?"

________________________
OOT : bener nga nih... =.=

Elean yang nyaris keluar, terhenti oleh tarikan seseorang...

"kau....", Elean membalikkan badannya kearah penarik itu..

Perempuan yang mirip wajahnya dengan ciel. si penarik itu.

"ciel ? kau mengagetkanku..", Elean membatu. dia tidak sadar wajah sipenarik yang mirip ciel itu berambut panjang dan diikat dua. berarti siapa ?

Dilihatnya ada genangan air dekat dengan Elean, dia tetap waspada.

Masih dalam mode mengotak-atik GPS-nya, tiba-tiba saja Leon menghampiri Qwerty. Dan... sejujurnya, maaf saja Qwerty tidak mengerti pada bahasan panjang lebar dari Leon tentang pelayannya.

Nona manis ini hanya diam saja menatap Leon yang asik berbicara, bercerita tentang asal-muasal Nona Mary tanpa ada satu katapun yang menyangkut di telinga Qwerty.

... sampai barulah kalimat terakhir yang bisa ia cerna. "can you keep a secret?"

Qwerty memutar otak... mencari-cari sesuatu dalam ingatannya. "Ng... rahasia yang mana ya?" ... yah begitulah kalau menghadapi orang yang lemot dalam bersosialisasi.

Nampaknya Anda harus menjelaskannya dengan lebih sabar tuan

rione terkejut karna elean memanggilnya "CIEL"
Rione ya terkejut terpeleset oleh genangan air

Tampaknya Leon tidak menyadari ada Raven juga di sana. Bisikannya terdengar cukup jelas olehnya, kecuali kalimat terakhir. Dia sama sekali tidak bisa menangkap apa yang Leon bicarakan saat itu.

Tapi tentu kalimat Qwerty yang menanyakan rahasia apa terdengar sangat jelas olehnya.

Raven memilih untuk tetap diam, memperhatikan percakapan mereka.

Rasanya dia agak penasaran.

"wahaa...", Elean melihat perempuan yang mirip dengan ciel itu terkejut. karna dia terpleset dengan gaya yang mfft fuahahahah XDD (

Rione yang terpeleset merasa kesal karena bajunya menjadi basah
rione lalu berkata "Bisakah anda menolong saya terlebi dahulu?"
Rione berkata dengan ekspresinya yang menyeramkan

'loh...ciel kok berkatanya tidak seperti yang tadi..', gumam Elean.

Elean menjulurkan tangannya kearah perempuan yang ia kira ciel itu.

rione bangun sambil berwajah murung
rione hanya berkata "Terima kasih"
dan berjalan keluar dari toilet

^Ruu, isi Character Sheet, agar orang tidak sulit mengenali karakter anda.
Satu lagi, ini didalam kedai kopi, genangan air rasanya agak tidak mungkin.

----------------------------------------------------------

Cross, setelah membantu Kaito, kembali duduk dan menyeruput Cortado yang ada diatas mejanya, dan kini, memasang headphone dan mendengarkan lagu favoritnya, Waza.

Sambil mendengarkan lagu itu, ia memperhatikan gadis yang baru masuk lalu terpeleset.

"...ckck..." gumamnya.

^
Ah... itu tadi lagi di toilet XD
_____________________________
Rione keluar dari toilet dengan wajah bingung...
Mengapa orang meliatnya dengan wajah begitu?

Elean yang tadinya ingin keluar dari tempat itu, menarik rencananya kembali.

'ada apa dengan ciel hari ini ? dia jadi berubah,dari beberapa jam saja.."

Dia mengikuti gadis itu dan meliriknya sebentar.

"ciel ! kau kenapa ?", tanya Elean.


_________________
@sky-san : itu ditoilet..ruu ga kasih keterangan lokasi ==

berisik..berisik..berisik..berisiiik!!!!!!!!!

*brak*

Sheera menutup bukunya dengan kasar dan tiba-tiba. Dari tadi ada saja yang mengganggunya, orang-orang army lah, bocah lah, pemuda tidak jelas bersama pelayan pribadi atau apalah itu...yang pasti kekacauan yang mereka buat terlalu sering.

seperti tak ada kerjaan lain aja

dia pun bangkit dari kursinya, membayarkan sejumlah uang untuk kopinya dan macam-macam kerusakan yang dilakukan oleh para elite army yang kurang kerjaan di sana.

bahkan aku tidak sempat bertemu Yuto! Gr...

dia mendekati para elite army yang ada di sana dan memandangnya dengan tajam satu persatu.

Dengan style misteriusnya, Leon lewat di samping Sheera, dengan tidak terlihat oleh Sheera(wajahnya), ia berbisik "anda yakin tidak ingin menunggu Mr. Siegfried dan memilih kalah pada emosi?"

Lwon pun membayar bill terakhirnya dan pulang, meninggalkan kekacauan yang masih akan terjadi di kafe itu

"Ahhh ahhhh ahhh!! Ri-o-ne!" Ciel tak sanggup berkata-kata dengan baik. Rione, adik kembarnya juga ada di coffee shop itu.

Ciel menarik Rione ke tempat yang sepi secara paksa. Wajah Elean jadi bertambah bingung melihat 'Ciel' ada 2 orang.

Habis sudah nasibku.... Elean-san jadi bingung sekarang....Hohohoho...

"Rione.... Kenapa kau juga ke sini?" Ciel bertanya dengan suara rendah agar tidak didengar orang lain.

dua mahluk yang sangat mirip itu berdiri didepan Elean sekarang.

'ciel...ada 2 ?', pikir elean heran.

"k,kau siapa ? ciel ? dan ini ?(dia menunjuk kearah rione)", Elean kini memutar otaknya untuk perpikir kembali.

@Ruu
Isi Character Sheet di profile...
-------------------------------------------
Cross, duduk sendirian, telah menghabiskan Cortado di hadapannya. Kembali pandangannya melayang ke sekitar kedai itu. Awalnya, pandangannya terpaku pada Sheera, yang dilewati oleh Leon. Ia sekilas melihat mulut Leon bergerak, entah membisikkan apa pada gadis keluarga kerajaan itu.

Kini, ia memperhatikan orang kembar yang ada didekat Elean. Matanya yang tajam namun santai membuatnya terlihat seperti orang biasa-biasa saja.

Erh..Sheera-sama menuju kesini..Pasti sudah habis kesabarannya

Raven juga ikut-ikutan melirik orang yang baru datang ke kedai kopi itu, Rione.

AH! KEMBAR! HEBAT SEKALI, AKU BARU PERTAMA KALI MELHAT ORANG KEMBAR LANGSUNG! Teriak Raven dalam hati. Dia benar-benar mengagumi keajaiban kehidupan, lahirnya orang kembar merupakan hal yang asing baginya.

Quote :

"anda yakin tidak ingin menunggu Mr. Siegfried dan memilih kalah pada emosi?"

"eh?". mendengar suara dari orang aneh, yang entahlah siapa namanya, Sheera membenarkan dirinya. niatnya ke sini kan ada 3, pertama, mencari ketenangan untuk membaca arsip. kedua, minum kopi. ketiga, bertemu Yuto.

niat pertama dan kedua sudah hancur berantakan. masa yang ketiga juga?

sekarang dia berada di dekat Raven. "ada apa sih? dari tadi kalian terus-menerus membuat keributan" katanya pada Raven dengan nada dingin.

setidaknya aku harus menunggu sampai Yuto datang..harus..harus...

Quote :

"ada apa sih? dari tadi kalian terus-menerus membuat keributan"

Raven bingung mau menjawab apa, seingatnya dia berusaha tidak membuat keributan di Kedai ini tetapi pada akhirnya Ravenlah yang menjadi korban.

"Hngg..Mungkin mereka bosan jadi membuat keributan di sini. Di tambah lagi pengunjung lainnya yang juga membuat keributan," dia tidak ada ide lagi untuk menjawab pertanyaan Sheera.

... loading mode ...

"Hng... kenapa kenapa kenapa?" Qwerty bergumam-gumam sendiri, bukan karena pertanyaan Sheera pada Raven toh dia tidak begitu peduli, namun pada tidak adanya akses data tentang I.I di GPS-nya. Hal ini membuat Qwerty sedikit bingung dan agaknya kesal juga.

Nona kecil ini lalu mengetuk-ngetukkan GPS-nya ke atas meja, mengira mungkin ada kerusakan atau apalah itu namanya. Kebodohan memang, tapi memangnya Qwerty peduli? Bahkan ia tidak mengerti kalau yang dilakukannya adalah tindakan bodoh.

... nothing --a ...