[RP] Ordinary Days in Siegfierd's Coffee Shop

"...padahal aku belum menyentuh baghan yang lainnya..."

sheera kaget setengah mati mendengar kata-kata yuto itu. "what?! Dasar MESUM!" jerit sheera sambik mencubit pipi yuto dengan kedua tangannya keras-keras.

Sheera tersenyum sambil tetap mencubit yuto. "orang yang kusayang? Kamu juga tahu kok..tenang saja..." kata sheera iseng.

"sheera san kasian yutonya tuh udah mau nangis"

"well Kali ini mizu ga ngikutin tapi memang kebeulan Aja" kata mizu

"oya tau ga tempat obatnya di mana? Lukanya mau mizu monumenkan hehehe"

Raven hanya duduk, dan menghela nafas. Dia membuka Pocky-nya, dan mulai memakannya sambil menyaksikan ketiga orang itu berdebat.

Quote :

"Hhh..Hei Sheera, sebegitunyakah aku di matamu? Aku gak semesum itu lho.. Aku cuma pernah memegang dadamu yg kecil namun lembut itu hanya dua kali... Apa itu bisa disebut mesum?"

Quote :

"Padahal aku belum menyentuh bagian lainnya... Hhh..."

Wah... Yuto-san... ternyata kau sudah bertindak sejauh itu...

Raven tersenyum kecil, melihat tingkah laku Sheera yang seperti biasa mengatai Yuto mesum, dan lain-lain.

mizu yang tidak diharaukan pun berjalan meninggalkan sepasang ohokkekasihohok itu berdua Dan dudduk di sebelahnya raven

Dan mengambil pockynya satu Biji "minta yah??"

"oya jadi elite army yuh enak ga?"

Raven membiarkan Mizu untuk duduk di sebelahnya, dan Raven tetap sibuk sendiri dengan Pocky-nya.

Quote :

"minta yah??"

"Ahahaha... jarang sekali ada yang meminta pocky padaku, ya silahkan saja kalau mau."

Quote :

"oya jadi elite army yuh enak ga?"

"Hmm... kadang enak kadang tidak,"Raven bingung harus menjawab apa. Hari itu dia sangat tulalit pada semua perkataan orang-orang.

"Amamiya-san sendiri? Bekerja sebagai apa? Pelajar kah?"

"iya mizu pelajar tolong panggil Aja mizu ga enak kalo terlalu formal hahaha" kata mizu

"oya menurut raven kishidan itu seperti apa?"

"OH! Maafkan aku... aku sudah terbiasa formal. Maaf jika Mizu terganggu."

Raven masih memperhatikan Sheera-sama, tetap memantau seluruh kedai kopi itu. Jika ada yang berbahaya, dia bisa langsung bertindak.

Quote :

"oya menurut raven kishidan itu seperti apa?"

Raven mengangkat alisnya, kaget dengan topik tersebut. Topik yang memang sedang ramai di bicarakan di mana-mana.
"Kishidan ya... yah, sebagai Elite Army tentu aku harus berperang dengan mereka. Entahlah. Tapi gara-gara kejadian di vieroy's palace kemarin, aku jadi agak membenci kishidan. Memangnya kenapa?"

"oh? Kenapa kok membenci kishidan?" Tanya mizu

"oh tak masalah kok raven San cuma kan lebih akrab kalo manggil Nama kecil hehehe"

Quote :

"oh? Kenapa kok membenci kishidan?"

Raven tersenyum tipis, mendengar Mizu yang bertanya seperti itu, sesuai dugaannya.

"Kishidan itu... sudah menghancurkan upacara penobatan Sheera-sama saat di Vieroy's palace. Dan aku yakin para kishidan akan menyerang balik Britannia. Aku... hanya tidak ingin kehilangan mereka semua," Raven tersenyum lagi, dia sudah cukup senang bersama dengan teman-temannya dan Sheera-sama. Sudah seperti keluarga.

Quote :

"oh tak masalah kok raven San cuma kan lebih akrab kalo manggil Nama kecil hehehe"

"Hahaha, iya, kau benar kok, Mizu... boleh kupanggil Mizu-chan? Sangat cocok untukmu," Raven lagi-lagi ngomong asal."Bagaimana kalau kita pesan minuman dulu?"

"mizu rasajika penobatannya di undur malah lebih bagus paling tidak sheera San bisa hidup agak damai karena dunia politik itu kejam"

"lagipula jika brittania tidak membunuh rakyat jepang atau menyiksanya kishidan tak Akan bergerak"


"apakah raven mau mbunuh kishidan?" Tanya mizu

"oh Mari kuambilkan minumannya mau pesan apa?"

Quote :

"mizu rasajika penobatannya di undur malah lebih bagus paling tidak sheera San bisa hidup agak damai karena dunia politik itu kejam"

Quote :

"lagipula jika brittania tidak membunuh rakyat jepang atau menyiksanya kishidan tak Akan bergerak"

Raven hanya tersenyum, menanggapi semua itu.

"Itu memang benar. Yang harus di lakukan sekarang adalah tetap bertahan hidup, dan mengikuti kata hatimu,"Raven selalu mengatakan prinsipnya itu. Yaitu selalu percaya pada hatinya.

Quote :

"apakah raven mau mbunuh kishidan?"

Sejenak RAVEN terdiam, tak tau harus menjawab apa.

"Membunuh ya... itu semua tergantung bagaimana kondisinya. Kita semua harus bertahan hidup, melindungi apa yang ingin dilindungi. Kau harus berkorban... misalnya untuk membunuh kishidan itu. Aku mungkin melakukannya," Raven mengatakannya dengan berat hati.

Quote :

"oh Mari kuambilkan minumannya mau pesan apa?"

"Pesan Coffee Milk saja."

Mizu pun tersenyum sedih Dan berkata "kill one save a thousand ya? Jika kishidan berpikir seperti itu juga maka kita Akan Saling membunuh"

"yang memulai peperangan ini bukanlah manusia tapi ketamakan Dan harga diri"

"seandainya brittania mau mendengar apa yang jepang mau Kami juga Akan berusaha memenuhi apa yang kalian mau"

"semuanya berawal Dari keburukan Dan sampai sekarang aku tidak mengerti mengapa kita melanjutkAn keburukan itu"

"Saran Dari mizu jangan membunuh atau menyiksa orang jepang lagi Dan kishidan tak Akan bergerak"

"oh mi u mau Tanya jika mizu adalah kishidan tetapi mizu tidak melakukan apa apa akankah raven membunuh mizu?" Tanya mizu kepada raven

setelah itu mizu memberi waktu untuk raven berpikir ia mengambil kopi susu 2 Dan menruhnya di mejA "ini kopinya kebetulan kita suka minumannyang sama"

Raven hanya tertunduk, diam seribu bahasa mendengar semua perkataan Mizu.

Tenggorokkannya terasa kering, dan dia mulai merasa gugup membayangkan semuanya. Semua peperangan yang akan di mulai.

Quote :

"oh mi u mau Tanya jika mizu adalah kishidan tetapi mizu tidak melakukan apa apa akankah raven membunuh mizu?"

Sebuah pertanyaan yang benar-benar mengejutkan bagi Raven.

Apa... maksudnya?

Raven menarik nafas, bersiap menjawab pertanyaan sulit itu.

"Kau tau, aku orang yang selalu mengikuti kata hatiku, dan...," Raven memandang ke langit-langit kedai kopi itu. Putih."Hatiku berkata bahwa Mizu adalah orang yang baik. Aku... tidak akan membunuhmu," Raven nyengir lagi, agar suasana di sana tidak menjadi tegang.

Quote :

"ini kopinya kebetulan kita suka minumannyang sama"

"Oh, terima kasih...," Raven mengeluarkan pocky-nya lagi, dan mulai memasukkan pocky itu ke dalam kopi dan mengaduk-aduknya seperti sendok. Kebiasaan anehnya lagi.

"kalau begitu aku juga tidak Akan membunuhmu" kata mizu malem

"lagipula Kami kishidan tidak Akan membunuh siapaun Kami bukan orang yang begitu saja membunuh Kami memang mengacaukan politik tetapi Kami tidak membunuh Kami hanya ingin brittania mendengar Kami hanya iulah yang Kami mau"

"Kami mengerti bahwa brittania mau sesuatu Dari Kami Dan Kami Akan memberikannya dengan bayaran yang setimpal tetapi raja dahulu terlalu tamak"

"mengertilah Kami hanya ingin kebebasan Kami tidak ingin menjadi burung yang terperangkap dalam sangkar, tetapi orang orang brittania berpikir bahwa Kami mau membunuh mereka padahal tidak Kami hanya ingin damai Dan kebebasan itu saja" kata mizu

"ah boleh minta pockynya lagi?" tanyanya pads raven

Raven tersenyum mendengar semua ocehan Mizu. Tentu dia mengerti itu semua.

"HAHAHAHA... Tentu saja, aku tau itu... lagipula... apa bedanya kishidan dan britannia? Mereka sesama manusia, dan aku yakin suatu saat nanti kedamaian itu pasti akan tercapai."

Quote :

"kalau begitu aku juga tidak Akan membunuhmu"

"Tentu saja. Kita teman, bukan? Membunuh teman sendiri merupakan hal terbodoh yang pernah kudengar."

Quote :

"ah boleh minta pockynya lagi?"

"Oh, boleh, boleh... silahkan ambil saja, aku masih punya banyak sekali pocky di rumah."

Raven mulai menunggu lagi. Menunggu pesta hari ini.

Kapan Qwerty datang yah?

Raven benar-benar tak sabar, memberikan hadiahnya. Tadinya dia ingin memainkan biola atau piano untuk Qwerty tapi sayang sekali Raven benar-benar lupa membawanya.

"jangan bilang siapa siapa tentang pekerjaanku ini yah?" kata mizu malem

"tentu aku tak ingin membunuh sahabat ke 2 ku bukan? Teman itu berharga lebih daripada yang kau bayangkan"

"Dan jika kita bertemu di Medan perang mungkin aku Akan mengalahkanmu tetapi tidak membunuhmu" kata mizu sambil melihat mata raven

setelah mendengar bahwa ia boleh menggambil pocky mizu mengambil 1 biji Dan melakukan apa yang raven lakukan "hmm rasanya tak buruk"

Eng, instruksi sebelumya, 'Tunggu di mobil'. Instruksi setelahnya, ketiduran ...

...

"Haaaai~!!" sebuah teriakan maut dari mulut seorang gadis kecil yang tadinya menunggu di mobil dan tiba-tiba saja tertidur karena terlalu lama menunggu. Dan barulah ia sadar kalau ketiduran dan cepat-cepat memasuki kedai kopi itu dengan sapaan DAHSYAT seperti biasa.

... Namun, baru saja masuk dan melihat keadaan di sana, Qwerty terdiam. "Heee?" berusaha menelaah apa yang terjadi di sana. Ehm, sepertinya ada perubahan dengan tempat ini, Qwerty jadi tidak yakin apakah ia datang ke tempat yang benar. "Hee... kedainya berubah, atau salah tempat?" mulai bertanya-tanya dengan polos seperti biasa.

ngeeeng~ chiit...suara mobil Elean yang berhenti didekat kedai itu

Lokasi : Kedai kopi Siegfierd

suara bunyi pintu masuk kedai itu berbunyi, Elean berjalan masuk kekedai itu dengan membawa 1 tas tenteng sangat besar, berbentuk persegi panjang berwarna ungu.

didepannya ada qwerty yang berdiri didepan pintu, cepat-cepat ia mengumpatkan tas besar itu.

dilihat-lihat memang kedai itu terlihat berbeda semenjak kekacauan kemarin kemarin.
"ehh...ini benar kedai toko yuto-san kan ?", wajah kikuknya keluar lagi.

dan sang pembuat dialog ini ingin sekali menjitak Elean supaya tidak kikuk lagi == (digoreng kaya bbq)

"selamat datang fi cafe Kami"

"silahkan fuduk" kata mizu sambil menunjukan meja Dan kursi fi pojokan ruanangan

Lalu mizu segera menyeret elean dan

ia segera lari ke sheera raven Dan yuto lalu berkata "qwerty sudah datang!!"

oot: percakapan di atas bahaya...
____________________________________________________________________________

Qwerty dan Elean datang, mau apa mereka kemari? Sepertinya mereka juga ikut menyemarakkan pesta ini. Tapi pesta untuk siapa?

Sedari tadi, Yuto mendengar omongan antara Mizu dan Raven. Ia kemudian mendekati Mizu dan menyeretnya masuk ke dapur, ke sebuah ruangan tertutup dimana hanya ada mereka berdua di dalamnya.

"Heh...apa maumu berkata seperti itu? Kau menyatakan dirimu kishidan di depan elite army?" seru Yuuto, agak sedikit membentak.

"Kau ini bodoh atau apa? Kau tahu kan kishidan itu organisasi rahasia yang bahkan tak ada yang mengetahui siapa saja anggotanya dan dimana markasnya...dan aku dengar kau baru saja membocorkannya?!"

"Nanti malam di kishidan HQ... aku tunggu kau di ruanganku!" serunya sambil menatap sinis. Ia lalu segera membuka pintu dengan kasar dan kembali ke ruang utama.

Yuto tersenyum pada semuanya. "Jadi, ini pestanya Qwerty? Okay deh, semuanya siap-siap buat kejutannya ya!" serunya pelan pada Sheera, Raven, Cross, dan Elean.

Sheera kaget melihat Qwerty yang sudah datang. "fu..fuwa??? Qwerty sudah datang?" katanya tidak percaya. Sheera melihat Qwerty yang baru datang dan terheran-heran. Sheera melirik Raven dengan pandangan 'bagaimana sih?'

Quote :

"Jadi, ini pestanya Qwerty? Okay deh, semuanya siap-siap buat kejutannya ya!"

Sheera mendekati Yuto. "ja..jadi kita harus gimana..jujur.." Sheera mendekatkan dirinya pada Yuto dan berbisik. "..a..aku tidak tahu bagaimana pesta ulang tahun dirayakan..." bisiknya. Sheera mengatakannya seperti sesuatu yang..memalukan.

Yuto menoleh pada Sheera. Ia sendiri juga sebenarnya bingung. Pesta ulang tahunnya hanya dirayakan biasa saja oleh keluarga Siegfierd. Di ulang tahunnya yang ke-20, ia bahkan hanya menerima ucapan selamat saja dari kedua orang tuanya.

Dan masih tidak jelas pula apakah selama ini ia merayakan ulang tahun bersama dengan keluarga Siegfierd di tanggal yang tepat. Karena jujur, ia sendiri bahkan lupa tanggal berapa ia lahir. Namun kedua orang tuanya, tuan dan nyonya Siegfierd mengatakan bahwa ulang tahunnya adalah tanggal 13 juli.

"Er... bagaimana kalau pertama-tama kita tipu dia, dan suruh dia untuk memasang seluruh hiasan yang belum terpasang ini di pelosok kedai. Kita bilang bahwa nanti malam keluargaku akan ada pesta, lalu Qwerty kita suruh untuk memasang semuanya sendirian dengan alasan hukuman. lalu saat ia selesai, kita sodorkan kue untuknya?" usulnya sambil berbisik kepada teman-temannya.

"Tapi itu rencana yang aneh sih... terserah kalian mau bagaimana..."

Quote :

"jangan bilang siapa siapa tentang pekerjaanku ini yah?"

Raven hanya mengikuti alur saja, dia mengangguk-angguk mengerti.

Quote :

"Dan jika kita bertemu di Medan perang mungkin aku Akan mengalahkanmu tetapi tidak membunuhmu"

Raven tersenyum lagi, menanggapi semua yang Mizu katakan. Menurutnya jarang sekali ada seorang kishidan yang terang-terangan mengaku seperti Mizu.

"Ahahaha... ya, kutunggu itu. Kalahkanlah aku di medan perang jika kau bisa."

Qwerty dan Elean sudah datang rupanya. Raven sendiri bingung, apakah persiapannya sudah selesai atau belum, dan Sheera yang menatapnya seperti itu membuat Raven menjadi agak gugup. Raven sendiri benar-benar tak tau bagaimana pesta ulang tahun itu sebenarnya.

Quote :

"Er... bagaimana kalau pertama-tama kita tipu dia, dan suruh dia untuk memasang seluruh hiasan yang belum terpasang ini di pelosok kedai. Kita bilang bahwa nanti malam keluargaku akan ada pesta, lalu Qwerty kita suruh untuk memasang semuanya sendirian dengan alasan hukuman. lalu saat ia selesai, kita sodorkan kue untuknya?"

Raven tak sengaja mendengarnya. Semakin tidak mengerti dengan rencana itu.

Untuk apa Qwerty di hukum di ulang tahunnya?

Jangan heran, Raven memang selalu tulalit.

"ya" kata mizu kepada yuto

ia lalu kembali ke raven Dan berapa leganya ia waktu tahu bahwa raven mau menjagalnya rahasia

"tentu! Mari bertarung yang adil!" kata mizu

"berminat bergabung dengan Kami?" Tanya mizu pada raven sambil tertawa

setelah mendengar kata yuto mizu segera mendekati raven ia tidak ingin mengacaukan pestanya

mizu bertanya lagi "hei raven benar kau mau menjaga rahasia ini?"

"biar aku saja." i.i mengambil hiasan dan meminta tolong pada qwerty.

"qwerty... Ayo dong... Bantu aku untuk memasang ini... Karena mereka tak mau membantu, mereka harus membantu sheera dan yuto, mereka terlalu sibuk." yak! I.I memulai aktingnya dan menarik tangan qwerty.