[RP] Ordinary Days in Siegfierd's Coffee Shop

"ah maaf saya teman dekatnya yuto San" jawab tsuki sambil tersenyum

"saya sedang tidak Ada pekerjaan jadi saya ingin membantu" jawabnya lagi

lalu mizu menyadari perubahan raut wajah dari sheera "emm Nona anda tidak apa apa? Wajah anda sepertinya menunjukan sedang tidak enak Ada apa?" Tanya mizu kuatir

Quote :

"untuk sebuah pesta ulang tahun kecil-kecilan untuk seseorang yang kusayang..bolehkah? ya? kumohon..."

Seseorang yang disayang?

Thump- Yuto merasakan suatu perasaan yang menusuk dadanya. Ia terdiam sejenak dan memegang dadanya. Kata-kata dari Sheera terngiang-ngiang di kepalanya. Hal itu membuatnya menjadi sedikit salah tingkah dan menekukan alisnya.

"Si-Siapa? Cowok atau cewek?" tanyanya ragu.

Quote :

"er..aku juga minta bantuanmu dan orang-orang disini untuk membantu menghias tempat ini..hehehe..."

Yuto lalu segera menyuruh beberapa dari pelayannya untuk mengambil bungkusan dari supir Sheera. "Okay..." Ia lalu segera menyuruh sebagian besar pelayannya untuk menyiapkan dan menghias kedai kopi tersebut. "Tapi... ada biaya plus-plusnya ya?"

Kemudian datanglah Mizu, sang bodyguardnya baik di kishidan dan di ordinary world, walau di ordinary world Mizu memperkenalkan dirinya sebagai teman dekatnya. Tapi itu memang benar, Mizu tahu segala hal mengenai dirinya.

Yuto lalu melambaikan tangannya pada Mizu, dan mendekati gadis itu. "Hai Mizu, kesini-kesini! Kebetulan sekali kau datang...Maukah kau membantuku mempersiapkan pesta disini?" tawarnya dengan senyuman ramah.

Sebenarnya sampai sekarang Yuto masih merasa gelisah dengan 'seseorang yang disayang' tersebut. Kedatangan Mizu sedikit banyak mungkin bisa menghiburnya.

"Oh iya, Sheera kenalkan, gadis ini bernama Amamiya Mizuka, teman dekatku. Lalu Mizu, kenalkan dia Sheera Li Britannia, calon governor area 11!"

"ohh jadi ini cewe yang disukai yuto San yah?" Tanya mizu keras keras hingga seluruh orang di cafe mendengarnya

"baiklah! Aku juga tidak Ada kerjaan" jawab mizu sambil tersenyum

" apa yang visa kukerjakan?" tanya mizu

Quote :

"ohh jadi ini cewe yang disukai yuto San yah?"

What the-?! Saat itu juga Yuto lalu menutup mulut Mizu dengan tangan kanannya yang besar, agar apa yang gadis itu katakan tidak terdengar oleh semua orang, khususnya Sheera. Ia lalu berbisik pada Mizu.

"Psst- Hei, jangan katakan itu di depannya! Pliss ya, kumohon jangan!" bisiknya.

Semoga saja Sheera tak mendengarnya.

Quote :

" apa yang visa kukerjakan?"

Ia lalu tersenyum, "Humm... kau mungkin bisa menjadi tangan kananku dalam mengkoordinir para pelayan itu. Mungkin kau bisa mengkoordinir bagian tata hias, aku tahu rasa estetikamu baik, jadi hias saja sesuai maumu, aku percaya padamu..."

Ia lalu melanjutkan kata-katanya, "...dan aku hanya duduk disini mengawasi saja...eh, maksudku adalah tugasku menghitung biaya plus-plusnya, hhehe!"

"hmm sheera kau dengar? Yuto menyukaimu! " teriak mizu lagi

"tidak kau juga harus kerja" kata mizu lagi

Quote :

"hmm sheera kau dengar? Yuto menyukaimu! "

Yuto benar-benar kalap, dan untuk yang kedua kalinya ia menutup mulut Mizu erat-erat, tanpa bermaksud membuka sedikitpun. Ia lalu menyeret Mizu keluar dari kedai. Ia menatapnya tajam.

"Hei ayolah... jangan PERNAH berkata hal seperti itu lagi di depan Sheera! Kumohon... haruskan aku sujud padamu? Pliss... haruskah aku berkata berulang-ulang untuk menghentikan kata-katamu... Kau teman baikku kan Mizu?"

Ia lalu sedikit membungkuk pada gadis itu. Sebenarnya Yuto anti untuk memohon-mohon sampai membungkuk pada seorang perempuan. Tapi demi hubungannya dengan Sheera... Yuto akan melakukan apa saja.

Jujur, walaupun ia mencintai Sheera, tapi ia tak ingin berhubungan dengan calon governor itu dengan serius... Karena ia takut akan menyakiti Sheera nantinya.

Ia lalu menyeret Mizu kembali ke dalam kedai. Menatap gadis itu dengan tajam, apalagi ketika Mizu berkata,

Quote :

"tidak kau juga harus kerja"

Yuto lalu menatapnya semakin tajam, "Hei! Aku juga ikut bekerja! Mengawasi dan menghitung plus-plus juga termasuk bekerja tahu! Ayo cepet kamu sana koordinir mereka-mereka yang udah pada nunggu itu!" serunya sambil mendorong punggung Mizu.

Oh... Mungkin tingkahnya terhadap Mizu sama sekali tak ada rasa kecanggungan dan lumayan dekat. Ia harap Sheera tidak menghiraukannya...Ia tak ingin ada kesalahpahaman diantara dirinya dan Sheera.

"haah... Anak muda itu..." i.i tersenyum menatap yuto. Lalu dia membetulkan letak kacamatanya dan menghampiri yuto.

"hei yuto, kenapa tidak katakan saja pada sheera. Inikan urusanmu, bukan kishidan. Kamu juga layak mendapatkan cintamu. Selalu ada jalan untuk bersatu." ujar i.i dengan volume bicara yg pelan.

"ohh ok ok" kata mizu

Pada saat deiseret ke dalam kedai mizu segera menghadap yuto Dan mencium pipinya

"kerja yang benar Dan Bantu aku atau berikutnya kucium di bibirmu" Kata mizu

waktu mizu mendengar apa yang bicarakan oleg I.I ia segera berteriak lagi

"sheera yuto mau bicara soal perasaannya ke kamu tuh!" teriaknya lagi

Kemudian I.I mendekatinya, dan berbicara sesuatu hal yang membuatnya merasa semakin gelisah dan nyaman. Segala jenis perasaan bercampur aduk di hati Yuto sekarang.

Quote :

"hei yuto, kenapa tidak katakan saja pada sheera. Inikan urusanmu, bukan kishidan. Kamu juga layak mendapatkan cintamu. Selalu ada jalan untuk bersatu."

Ia balas berbisik pada I.I, "Aku tahu aku memang layak... tapi aku hanya akan menyakiti Sheera pada akhirnya..." bisiknya pelan pada I.I sehingga hanya gadis itu yang dapat mendengar kata-katanya.

Lalu yang membuatnya semakin kaget, Mizu mengecup pipinya. Sebelumnya, belum ada yang seorang wanita pun yang berani mengecupnya. Ia lalu menatap Mizu, sedikit heran bercampur malu. Namun anehnya, wajahnya tetap kalem seperti biasanya.

Quote :

"kerja yang benar Dan Bantu aku atau berikutnya kucium di bibirmu"

Yuto hanya menggeleng. "Oh... jadi kau ingin kucium di bibir, kenapa nggak bilang dari tadi?" godanya sambil memegang dagu Mizu. Oh shit, jiwa mesum alaminya keluar, masalahnya kini ia sedang menggoda cewek lain selain Sheera.

Ia cepat-cepat berusaha sadar dari tingkah gilanya, dan menjauhkan dirinya dari Mizu. Oh... betapa ia tak ingin Sheera melihat kejadian tadi. Semoga saja Sheera tak melihatnya...Semoga...

Quote :

"sheera yuto mau bicara soal perasaannya ke kamu tuh!"

Yuto menarik Mizu lagi sesaat setelah ia berteriak pada Sheera. Yuto menatapnya tajam, "Hei sial! Aku benar-benar ingin menjahit rapat-rapat mulutmu agar tak berkata hal seperti itu lagi!" serunya sambil memegang mulutnya, dan berpose layaknya hendak mencium gadis itu.

Oh bloody shit! Hari ini benar-benar hari sial bagi Yuto!

Mizu pun menerima tantangan yuto Dan mendekatkan wajahnya ke yuto hingga sisa 1 mm antara bibirnya Dan bibir yuto

"aku bilang kerja" ancamnya

Tinggal 1 mm jarak antara bibir Yuto dengan bibir Mizu. Gadis ini benar-benar menerima tantangannya. Demi menghindari hal-hal yang dapat mengakibatkan salah paham, ia lalu segera membatasi mulut Mizu dengan jari telunjuknya.

Demi menghindari terjadinya ciuman, dan amukan dari seseorang.

Quote :

"aku bilang kerja"

"Crap, aku akan kerja sekarang! Dan tenang saja aku takkan menciummu..." serunya. Ia lalu segera membalikkan badannya menuju meja kerjanya. Yuto kemudian mengambil alat tulis dan sebuah buku serta kalkukator untuk menghitung biaya plus-plus Sheera. Hatinya benar-benar kacau.

Semoga saja Sheera tak marah padanya...dengan semua kejadian itu.

"yuto tenanglah sheera berpikir itu hanya Salam saja, di britania Ada beberapa orang yang mengucaplan Salam seperti itu" kata mizu sambil mendekati yuto yang kini duduk di kursi kerjanya

" iya deh maaf aku yang salah nanti kujekasin ke sheera lagipula aku tau bahwa kau tidak visa marah padaku lebih Dari 5 menit" kata tsuki sambil tersenyum

Yuto lalu menatap Mizu yang mendekati meja kerjanya. Ia berusaha tersenyum manis walau sepertinya gadis itu tahu bahwa dirinya sedang berpura-pura.

"Semoga saja..." ucapnya pelan. Ia kembali pada tugasnya.

"Ya, aku tak bisa marah padamu...Tapi aku tak tahu bagaimana dengan 'orang itu'..." ucapnya lagi sambil berusaha menghitung-hitung angka-angka yang ada di depannya. Entahlah bagaimana dengan Yuuto.

Tak lupa, kini ia sedang memakai kacamatanya. Karena Yuto tak bagus dalam melihat huruf.

"kau tak perlu tersenyum kalau tak mau bodoh" kata mizu enteng

"lagipula sheera juga kadang mengucapkan Salam seperti itu" kata tsuki lagi

"apalagi iA tahu bahwa kita berteman baik" ucapnya lagi

Sheera melirik Mizu dengan tatapan tajam. Sheera tidak memperdulikan apa yang Mizu katakan. Namun dia mengambil kesimpulan dari kelakuan Mizu.

sialan...dugaanku benar sekali

sheera melempar 3 pisaunya sekaligus. Dan semuanya mengarah pada Yuto dan Mizu. "oh...maaf, tanganku sedikit gatal, makanya terlempar." katanya dengan jutek.

Sheera duduk menjauhi Yuto. Antara marah dan bingung kenapa dia marah. Jealous?

Mizu menangkap pisau itu Dan mendekati sheera sambil bilang

"tenanglah kami ini Ada hubungab darah kok hehehe" Kara mizu berbohong

"hanya aku adalah anak gelap Dari ayahnya yuto" bohongnya lagi

"itu hanya Salam kok"

" sebentar ah sheera San jelaous yah?" kta mizu

Sheera mengambil pisau itu lagi. Sheera menatap Mizu dari atas ke bawah. Tidak ada miripnya dengan Yuto. Hubungan darah? Yuto itu anak angkat. Sheera tahu kalau Mizu berbohong, karena dia menghapal catatan sipil yang berhubungan dengan Yuto. "lancang sekali anda..berbohong pada saya?" katanya dengan nada meninggi.

sheera san jealous ya?

sheera mengalihkan pandangannya dan mengacungkan pisaunya ke wajah Mizu. Sheera tidak berbicara apapun. Dia membiarkan pisaunya menjawab pertanyaan itu.

"ketauan ya? Maksud mizu yuto tuh ngamuk karena mizu tereak perasaannya tentang sheera San ke sheera San" kata mizu sambil menghela nafasnya

"Dan yang ciuman itu yang di pipi hanyalah permintaan maaf"

"Dan yang di bibir tidak jadi lagipula mizu hanya menggeretaknya supaya mau kerja yang benar"

"mizu tidak bohong Kali ini"

"Dan turunkan pisau itu jika Kau mau, Dan jika kau tidak percaya Akan perkataanku Kali ini Kau boleh menyanyat wajahku hingga Kau puas tapi ingatlah bahwa aku berkata jujur" Kata mizu sambil menatap mata sheera

"oh"

sheera menjawab semua penjelasan Mizu dengan 1 kata yang singkat, menyebalkan dan dingin. "saya tidak peduli dengan semua itu." katanya. "lebih baik anda pergi dari hadapan saya. Sebelum saya menyanyat wajah anda." ancamnya. Tapi sungguh, sheera tidak sekejam itu. Dia hanya jealous, itu saja.

"jika anda masih marah sayat saja atau bunuh saja saya sekalian lagipula tak Akan Ada yang peduli"

"saya hanya ingin berkata hanya karena Hal ini jangan membenci yuto" dengan itu mizu mengambil pisau yang Ada di tangan sheera Dan menyayat pipinya sendiri hingga membentuk huruf x yang cukup besar

Sheera termenung. Dia tidak mengerti jalan pikir Mizu. Yang ada dipikirannya adalah sebuah salah paham terbesar dalam hidupnya.

...segitunyakah dia menyukai Yuto?

Sheera yang malang, sepertinya dia terlalu banyak membaca novel. Sheera bangun dari duduknya, mengambil kerah belakang baju Mizu dan menyeret Mizu ke tempat Yuto menghitung apalah itu. "urus dia!" katanya pada yuto sambil mendorong Mizu ke pelukan Yuto.

Sembari misuh-misuh setengah hampir nangis, sheera kembali ke kursinya dan menelpon kakaknya di area 8.

" grrrr sheera! Maksudku Itu AKU GA BOHONg!! Aku ga suka sama yuto!! SheerA aku sudah punya pacar!" tereak mizu sambil berlari ke Arah sheera

mizu mengambil hpnya Dan berkata " aku melakukan ini sebagainya pembuktian bahwa aku tidak bohong ! Yuto juga tidak senang melihatmu menangis!" teriak mizu lagi

"aku hanya bercanda Dan aku keterlaluan! Kau salah paham! Ya ampun sheera! Aku hanya ingin menjadi orang yang tidak kamu benci! Aku hanya bercanda!"

Yuto sendiri tampaknya aware dengan semua kejadian yang terjadi di kedainya. Ketika Mizu bermaksud mengejar Sheera, Yuto pun ikut menyusul mereka.

Sesampainya di dekat mereka, Yuto langsung menggenggam erat tangan Mizu. "Cepat kau masuk ke dalam! Selesaikan tugasmu! Jangan buat ribut disini!!" tegasnya hampir berteriak.

Ia juga menatap luka di wajah Mizu. "Dan obati juga lukamu itu! Aku tak suka melihat perempuan terluka!!" tegasnya lagi sambil memberikan ban-aid pada Mizu.

Setelah itu Yuto balik menatap Sheera dan mendekatinya, "lalu kau Sheera.. Kumohon jangan marah padaku dan juga Mizu.. Jangan menangis karena aku.. Semua ini hanya salah paham.. Aku mohon.." pintanya lembut sambil berusaha membelai-belai rambut panjang Sheera. Berharap semua masalah yang ada disini bisa clear.

Mizu pun menenangkan diri Dan berkata " jika kau tak percaya sheera Cari seorang laki laki bernama kei yusoragi Dan kau Akan menemukan jawaban mengapa aku tak menyukai yuto"

"Dan kau yuto perasaanmu terhadapnya tak Akan melukainha tak sepantasnya 2 orang yang menyukai satu sama lain mengorbankan perasaan mereka hanya karena takut kehilangan Dan ini berlaku juga padaku sheera"

"ingatlah jalan yang Akan kalian hadapi Akan Susah" kata mizu yang mengutip kalimat ini Dari komik

ia pun berdiri di depan sheera Dan berlutut "aku minta maaf kepada kalian berdua ini hanyalah kesalahpahaman"

I.I tertawa terbahak-bahak melihat semua kekonyolan itu. Dia tertawa dan tertawa.
"Hei Yuto si bocah, yang namanya menyakiti dan disakiti adalah bagian dari kehidupan. Kalau kau takut kau takkan bisa menghadapi kehidupan. Sudah kubilangkan selalu ada jalan untuk cinta." I.I berkata pada Yuto.

"Nee nee Mizu... ayo aku obati lukamu. Kemarilah. Biar Yuto yang menangani Sheera." I.I sudah siap dengan kotak P3Knya.