[Pre-RP] Dorm garden...

Quote :

"Apa itu pangya?"
"Aku hanya membaca inskripsi yang ada di pecahan gir ini saja, kok."

Seillan kaget ga keruan... tadinya seillan sempet nyangka kalo gurunya itu main PangYa xDD

"Ah... PangYa itu nama kucing peliharaan saya(?)" Jawab seillan dengan ngaco-nya sambil mengelap keringat dinginnya karena Shock takut ketauan demen main game OL. =))

Quote :

"Kenapa, Seillan?"

Seillan menjawab dengan senyum nya
"tidak apa2 sensei(?)" Masih sambil mengelap ngelap keringat dinginnya itu

Quote :

"Kalau gitu, mari kukeluarkan otakmu dan kucuci dengan bayclin"

seillan tertawa kecil mendengar jawaban Emery yang aneh itu. Seillan lalu kembali ke wajah awalnya yang jahil itu.

"Emery sayang..~, kenapa menggunakan bayclin? otak ku ini bukan baju lho(?)" Seillan masih aja meledek emery dengan perkataannya yang sesad dan gaje itu.

Quote :

"Emery sayang..~, kenapa menggunakan bayclin? otak ku ini bukan baju lho(?)"

Sei ini memang jahil banget tetapi di situlah daya tariknya bagi Emery. Tiap kalimatnya yang jayus itu tetap saja membuat Emie tersenyum namun sering disembunyikannya.

"Kalau begitu disemprot baygon saja" kata Emery saat melihat baygon tergeletak dalam ruangan itu.

Quote :

"Ah... PangYa itu nama kucing peliharaan saya(?)"

PangYa sebagai nama kucing, aneh juga yah... Dapat ide darimana pula si Sei ini memberi nama unik seperti itu. Lagipula.. Memangnya dia memelihara seekor kucing?

"Aku baru tahu kau memelihara kucing, Sei" ucap Emery tanpa membaca situasi.

Quote :

"Aku baru tahu kau memelihara kucing, Sei"

Seillan yang udah bingung musti ngapain.. akhirnya membekap mulut emery dari belakang karena beneran ga mau ketauan suka main Game OL xDD

"emery yang tercinta~ masa kamu nga inget sih sama si kucing itu...?" ucap seillan sembil cengar cengir ga jelas dan tetap membekap mulut emery

Di dalam ruangan...

Akira menemukan sebuah kejanggalan... kenapa lampu belajar yang ada di sana tiba-tiba menyala dan tiba-tiba redup? seingatnya saat masuk tadi tidak ada yang menyalakan lampu.
"hei kalian ada yang iseng mainin lampu ya?" Akira merasa kesal juga melihatnya.

Tapi, melihat ke sekeliling tidak ada yang sedang bermain-main dengan listrik.
"Ethan, bukan kau juga kan yang memainkannya?"

"Pangya nama kucingmu? Tapi kenapa kau bilang 'main pangya'? Dan kenapa sepertinya Emery tidak tahu kalau kau punya kucing, Seillan?"

"Apa itu PangYa, sebenarnya, Seillan?" tanya Prestious seraya tersenyum lembut.

Ia lalu menoleh.

"Tidak ada yang memainkan lampu, Akira, switchnya tidak ada didekat sini."

Quote :

"Pangya nama kucingmu? Tapi kenapa kau bilang 'main pangya'? Dan kenapa sepertinya Emery tidak tahu kalau kau punya kucing, Seillan?"

Seillan mulai tersenyum2 ga jelas ke arah gurunya itu
"Ah ya... okeh saya jujur... pangYa itu emank bukan kucing saya..."

Quote :

"Apa itu PangYa, sebenarnya, Seillan?"

"pangYa itu sebenarnya... tipe gundam terbaru yang ada dipasaran!" jawab seillan asal sebut sambil tetap menjaga rahasianya yang suka main game OL itu

Pikir seillan dalam hati..
dasar si Mie... ga bisa baca suasana ya... minta dilempar tungangan yang 1 itu..

"Jangan bohong, Seillan, salah seorang temanku otaku gundam, dia selalu cerita panjang lebar dan aku tak pernah dengar ada Gundam Model Pangya keluar dari mulutnya." kata Prestious datar.

"Kalau ada, pasti temanku yang mirip beruang itu sudah mengatakannya, sebaru apapun itu." lanjut Prestious.

Ia semakin sadar dengan keadaan yang ada di sekitarnya, lampu yang ada di sekitarnya menyala dan mati tiap interval beberapa detik sekali.

"Oi, ada apa ini? Konslet listrik?"

"Kalau begitu kenapa lampu itu berkelap kelip sendiri. Jelas tidak ada yang menyalakan atau memainkan listrik kan, kak?" Akira menunjuk lampu itu. Dia sendiri heran kenapa bisa bgini.

Akira membuka lagi laci itu, siapa tahu switch button-nya ada di sana. Sebelumnya dia melihat kertas-kertas di sana kosong, dan kini kertas itu terisi penuh dengan tulisan yang berantakan.

"Aku menemukan catatan-catatan ini. Apa kalian bisa membacanya?"

Quote :

"emery yang tercinta~ masa kamu nga inget sih sama si kucing itu...?"

Sei membekap mulut Emie dari belakang, dan tentu saja ini berarti Sei secara tidak langsung juga memeluknya. Wajahnya mulai memerah dan bingung tindakan apa yang harus ia ambil.

"hngg!" tak bisa menahan lagi, Emie pun menggigit tangan Sei.

Quote :

"Ah ya... okeh saya jujur... pangYa itu emank bukan kucing saya..."
"pangYa itu sebenarnya... tipe gundam terbaru yang ada dipasaran!"

Setelah lepas dari bekapan Sei, Emie berpikir lagi. Nah kan, Sei nggak melihara kucing. Gundam.. Kok rasanya namanya masih aneh yah? Terakhir yang Emie ketahui namanya 00 QAN(T).

"Bukannya yang sedang hits saat ini itu gundam unicorn atau 00 QAN(T) yah?" Emie lagi-lagi merusak kebohongan sempurna milik Sei *ngakak*. Dan jika ditanya mengapa ia bisa tahu hal ini? karena PMnya nyari di gugel Tentu saja karena ia tak sengaja membaca majalah milik Sei tentang gundam.

Quote :

"Oi, ada apa ini? Konslet listrik?"

Eh? Lampunya menyala dan mati, nyala lagi dan mati lagi.. Sebenarnya ada apa? Konslet mungkin juga, seperti yang dikatakan Prestious-sensei. Tiba-tiba Emie teringat mimpi buruknya yang ia alami malam itu dimana ia tertinggal sendirian di tengah ruangan dengan seorang pembunuh tanpa ada alat apapun yang dapat ia gunakan untuk melawan. Ruangan tersebut juga seperti saat ini, lampu menyala dan mati terus.

"Ukhh...." Emie secara tak sadar nempel di punggung Sei dan menggenggam erat kemeja Sei. Ia menutup matanya ketakutan.

Quote :

"Bukannya yang sedang hits saat ini itu gundam unicorn atau 00 QAN(T) yah?"

Seillan udah ga bisa apa apa lagi deh... udah tangannya digigit pula ama si Mie...
"Yah.. mungkin itu yang lagi Hits saat ini.. tp pangYa itu masih coming soon dan limitid edition.." Seillan boongnya udah makin ngaco dan gaje =))

Lampu yang mati nyala itu membuat seillan merasa pusing, *maklum darah rendah* tetapi tiba tiba dari belakang ada sesuatu yang menemploki nya... seillan langsung berfikir...
Setan! ada setan nemplok dipunggungku!!!! Ethan... mari tanya dia... *PLAK*

"a.. ada apa ini..." Seillan membalikan badannya dan dengan samar samar melihat bahwa emery lah si 'setan' itu =)).

"kenapa honey?" Seillan menggengam tangan emery yang sepertinya ketakutan itu

Levin yang masih berkutat dengan ancaman ciumannya kepada Selene, tiba-tiba mendengar suara gaduh dari dalam. Ia lalu segera mengalihkan fokusnya dan mendekati pintu nomor 33 tersebut.

"Mereka kenapa sih..?" tanyanya heran. Kemudian ia lalu menggedor-gedor pintu itu dengan kedua kepalan tangannya.

DUAGH-DUAGH-DUAGH (sound effect yang aneh=.=)

"Woi! What's wrong in there??" tanyanya setengah berteriak. Namun gedoran itu memberi makna lain bagi orang-orang di dalamnya.

Quote :

"a.. ada apa ini..."
"kenapa honey?"

Emery sudah benar-benar panik dan tak tahu apa yang ia lakukan sekarang sama sekali. Ia terus menggenggam kemeja Sei dari belakang dan menyandarkan kepalanya pada punggung Sei.

"Ge.. gelap... ta.. takut..." ucap Emery dengan nada yang bergetar dan tak sadar bahwa Sei memanggilnya 'honey', kalau dia sedang normal, pasti Sei sudah disodori cutter/gunting.

Ada suara gedoran pintu.. Membuat Emie makin takut dan makin erat nempel ke Sei. "Ukhh...."

"Sini." Prestious mengambil catatan di tangan Akira, lalu mencoba membacanya ditengah cahaya yang remang-remang.

"...Ini hari pertama hal ini terjadi... suara-suara itu terus menggangguku... aku tak bisa tidur... begitu juga dengan mereka berdua... darimana sebenarnya suara itu...?"

Prestious merasakan sesuatu yang janggal, lalu membaca halaman lain dari catatan itu.

"...Hari keempat... tidak... kumohon... pergi... jangan lakukan lagi... sudah cukup... aku tidak mau lagi... kumohon... hentikan... tubuhku sudah lelah..."

Prestious membaca catatan-catatan itu dengan suara pelan dan bagaikan bisikan, membuat aura mistis semakin terasa di tempat itu.

Quote :

"Woi! What's wrong in there??"

Duh... suara gaduh apaan sih... mengganggu aja nih *PLAK PLAK*
Seillan yang mendengar itu dan memperhatikan bahwa emery makin ketakutan malah tersenyum jail lagi(?!)

Quote :

"Ge.. gelap... ta.. takut..."

Seillan yang sebeneranya bukan tipe anak yang hobby ngegombal ini pun menenangkan Emery

"Udah udah... kita keluar dari sini aja ya...?" Seillan yang atletis ini berfikiran untuk mendobrak paksa pintu ruangan yang terkunci dari luar ini

"boleh kan mendobrak paksa pintu ini..." ucap seillan memandang kesekitarnya, dan mendapati gurunya yang lagi membaca sesuatu ga jelas.

"Hari keenam." Prestious membacakan satu lagi catatan yang ada di tangannya.

"Tolong hentikan, tubuhku sudah tidak kuat, kenapa aku? Kenapa kau menggangguku? Tolong... hentikan... seluruh otot tubuhku sudah tak kuat lagi..." Sheizan lalu melihat bahwa dibawah catatan itu ada satu tulisan lagi, sangat acak, namun terbaca.

"KARENA KAU CANTIK..."

*JLEB!* Lampu tiba-tiba mati, tanpa menyala lagi.

Dengan sukses Krow masih saja terjembab, dan rupanya hentakan di kepalanya yang cukup keras, membuatnya tak sadarkan diri. Saat ia bangun, di sekitarnya telah kosong. Namun ia masih punya kesadaran untuk mendengar bahwa semuanya menuju ke asrama putri ruangan 33 untuk uji nyali. Maka dengan semangat ia beranjak ke ruangan 33.

Lokasi : Depan ruangan 33

Dilihatnya Levin berada di depan pintu, dan yang lebih mengejutkan terdapat suara di dalam yang krow yakini adalah orang-orang tadi, dengan pintu yang di kunci pula.

"Yo, Lev. Ada apaan di dalem?" tanyanya seraya mengusap kepala benjolnya.

"Astaga... tulisan apa itu?" AKira mengomentari, aneh menurutnya.

Lampu yang mati, pintu yang dipukul-pukul keras. Hmmm... Akira mencoba untuk berpikir rasional saja. Dia berharap bukan apa-apa.
"Paling juga listrik-nya padam karena sudah delapan tahun tidak digunakan. Kalau soal pintu, siapa tahu ada yang menggedornya dari luar." Akira mencoba menenangkan mereka yang takut.

Quote :

"Ethan, bukan kau juga kan yang memainkannya?"

"Bukan, tentu saja bukan aku," Ethan buru-buru menggeleng.

Sekarang benda-benda aneh lainnya mulai ditemukan, ada surat yang isinya cukup menarik. Ethan sudah bisa menebak kalau arwah perempuan itu pasti tidak tenang -- karena sesuatu yang pasti.

"Kurasa... aku harus menabur garam diruangan ini untuk menghindari hal-hal yang berbahaya," Ethan berkata dengan datar kemudian mengeluarkan satu garam yang ada di kantong kecil dari sakunya, dan menaburkannya.

Dia mengambil foto lagi kearah jendela, dan terlihat sesuatu yang menarik. Dalam efek negatifnya, di foto yang diambilnya memang terlihat ada perempuan disana, sedang bersembunyi?

Ethan tersenyum puas, apa yang dicarinya akhirnya dia menemukannya. Efek negatif di foto itu membuat Ethan lebih mudah untuk melihat makhluk halus, walaupun tidak terlalu membantu karena Ethan sendiri hanya melihatnya samar-samar.

Levin menolehkan wajahnya pada seseorang yang memanggilnya. Ia menatap orang itu sejenak sebelum berkata, "Oh, kau masih diluar ya? Siapa kau? Nah, whoever you are, sekarang orang-orang yang di dalam ini sedang uji nyali."

Tak lama kemudian ia teringat akan nama orang yang memanggilnya. "Oh yeah, kau Krow kan? Mau masuk juga?" tanyanya sambil menyeringai.

Quote :

"Kurasa... aku harus menabur garam diruangan ini untuk menghindari hal-hal yang berbahaya,"

Seillan yag melihat Ethan menaburkan garam berfikir...
Setan takut garam...? garam buat perasa masakan.... setannya mau dimasak..?
Seillan memasang wajah serius dan mata berbinar, sambil tetap menggenggam tangan emery Seillan berkata degan niat melucu

"Hei ethan, apa yang mau kau masak dengan garam itu?" *PLAKPLAK* Seillan berbicara begitu untuk membuat suasana yang tegang dan mistis itu menghilang

Quote :

"Hei ethan, apa yang mau kau masak dengan garam itu?"

Ethan menggeleng lagi sambil tertawa kecil sebentar. Tapi kemudian dia kembali ke ekspresi datarnya lagi.

"Tentu saja tidak. Garam secara universal sudah dianggap sebagai penangkal energi negatif. Dan ini juga bukan garam biasa," Ethan mulai menjelaskan."Lagi pula Jepang sudah menggunakan garam sebagai medium lain penangkal setan sejak dulu."

"Seinan, kau bisa melihat di dekat gordeng itu ada apa?" Ethan salah menyebutkan nama Seillan. Walaupun Ethan sudah lama mengenalnya, tapi tetap saja tidak bisa merubah penyakitnya lupa nama seseorang itu.

Quote :

"Tentu saja tidak. Garam secara universal sudah dianggap sebagai penangkal energi negatif. Dan ini juga bukan garam biasa,"
"Lagi pula Jepang sudah menggunakan garam sebagai medium lain penangkal setan sejak dulu."

Seillan hanya mengangguk2an kepalanya dan tersenyum2 jail
"ternyata garam juga bisa ya... ku pikir hanya kacang..." ucap seillan sambil tertawa kecil
lalu tak lama setelah berbicara begitu seillan berbicara pelan
"sayang sekali.. makanan dibuang2..." seillan berbicara dengan lirih

Quote :

"Seinan, kau bisa melihat di dekat gordeng itu ada apa?"

Hei hei... sejak kapan seillan ganti nama? mana bubur merah bubur putihnya? *PLAK*
Ahh.. salah sebut lagi... sekalian aja nama ku diganti jadi talenan... *PLAK* pikir seillan dalam hatinya~ xDD

Quote :

"Seinan, kau bisa melihat di dekat gordeng itu ada apa?"

"Sejak kapan nama saya jadi Seinan..." ucap seillan dengan ekspresi shock
"Di gordeng sana? Hunnn... ada... UWOH! CICAK!" Seillan memincingkan matanya dan melihat seekor cicak yang dengan riang gembira nemplok kesana kemari

Quote :

"sayang sekali.. makanan dibuang2..."

"Memang," Ethan mengangguk-angguk, membenarkan."Kebanyakan penangkal memang berasal dari bumbu masak. Aku juga tidak mengerti, kenapa begitu. Bawang putih, garam, dan hal lainnya."

Karena sudah lumayan lama mengenal Seillan, Ethan bicara dengan lancar.

"Maaf, kau tau sendiri kan aku lemah dalam mengingat nama-nama orang," Ethan segera minta maaf setelah dia menyadari kalau dia telah salah dalam mengucapkan nama seillan itu.

"Cicak?" Ethan sebenarnya bermaksud menunjukkan hantu perempuan itu, tapi memang Seillan tidak bisa melihatnya.

Quote :

"Memang,"
"Kebanyakan penangkal memang berasal dari bumbu masak. Aku juga tidak mengerti, kenapa begitu. Bawang putih, garam, dan hal lainnya."

Seillan berfikir.. dan muncul hal konyol dalam benaknya...
kebanyakn penangkal itu makanan... bawang putih, kacang, garam... bahkan anak kecil-pun bisa kabur kalo diancam pake makanan(?)

tanpa ragu-ragu seillan asal nyeplos ngomong
"Wah wah... berarti setannya mau dimasak(?)..." Seillan tertawa terkekeh kekeh

Quote :

"Maaf, kau tau sendiri kan aku lemah dalam mengingat nama-nama orang,"
"cicak?"

"ahh.. itu bukan masalah besar... lagi pula saya tak menanggapinya serius. Ah ya... saya melihat cicak di sana... apakah kau melihat sesuatu yang lain? makhluk halus?" sambil tersenyum2 gaje seperti biasanya.. seillan menunjukan raut wajah tertarik kepada hal hal mistis

"hahaha... garam penangkal..." Akira hanya tertawa kecil sambil menepuk2 kepala dan bajunya yang terkena taburan garam. Akira sebenarnya sudah tidak terlalu percaya takhayul begitu.

"Nah, lebih baik kita keluar saja sebelum jadi lebih parah. Aku keluar. Kalian masih mau di sini?" Akira berjalan santai menuju pintu dan mencoba membukanya. Sialnya tidak terbuka. Akira mencobanya lagi dan lagi...

"Kenapa pintunya tidak mau terbuka sih??"