[Main RP] Chap 1 - Viceroy's palace

Quote :

"Hei, sakit tahu... Bisakah pelan sedikit? Aku juga termasuk korban disini! Seharusnya army melindungi warga sipil, bukan menyakitinya!"

"Maaf Yuto-san, aku terlalu gugup akibat peristiwa nanti..," ucap Raven berbohong. Sejujurnya dia cukup bosan juga di sana, dan ingin memanggil Qwerty juga. Dia khawatir akan gadis kecil tersebut.

Raven berbicara pada mic kecilnya,"Qwerty, sekarang ke posisiku di panggung sini, ganti." Raven menunggu jawaban Qwerty.

Tidak apa mungkin memanggil Qwerty ke panggung. Lagi pula Cross sudah ada di sana, sedangkan di panggung baru saja sedikit elite army-nya.

... Sebuah suara masuk ke dalam telinganya melalui headphone yang setia menempel di kepalanya. Suara itu...

"Qwerty, sekarang ke posisiku di panggung sini, ganti."

Panggung?
Qwerty kemudian menengadahkan kepalanya ke arah panggung, oh ya ada Raven di sana, dan tentu saja dengan senang hati nona kecil ini akan segera berlari menyusup para tamu yang nampak kebingungan untuk segera sampai di atas panggung.

... dan sampai, sekilas ia melirik ke arah Yuto, hm... sebuah ingatan terlintas di kepalanya. Mungkin ia pernah melihat orang ini.

"Ada keributan, apa yang harus Qwerty lakukan?" tanyanya, pada Raven atau Sheera atau siapapun yang bisa memberikannya jawaban.

Yuto meneguk gelas Champaignenya sampai habis dan kemudian menaruh kembali gelas tersebut di meja. Ia lalu terdiam sejenak. Tak lama kemudian, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Yuto mendatangi tamu-tamu undangan yang masih panik karena penggertakan oleh Kishidan. Ia menenangkan mereka, "Tenanglah tuan-tuan dan nyonya-nyonya, semuanya pasti terkendali. Kita serahkan saja pada calon gubernur dan elite army. Mereka itu kuat! Aku yakin kita aman sekarang!" serunya sambil tersenyum dan menyebarkan pesonanya.

Setidaknya, berkat usahanya, keadaan di ruangan besar itu agak sedikit tenang dan terkendali.

Pesona dan ketampanan yang ia sebarkan membuat semua wanita yang ada di sekitarnya menoleh padanya, sehingga ia dapat dengan mudah menenangkan mereka. Ia juga memberi gelas-gelas Champaigne kepada para tamu tersebut untuk menyenangkan mereka.

Ya, keadaan sudah sedikit terkendali sekarang. Terima kasih untuk Yuto.

Ia menoleh ke arah Sheera di kejauhan, Setidaknya hanya ini yang bisa kulakukan untuk membantumu, Sheera..." gumamnya pelan,

Aku pasti akan berusaha untuk melindungimu, Sheera, walau aku tahu... Yuuto takkan mungkin menyakitimu ataupun membunuhmu...

Raven melihat Qwerty sudah datang, perasaannya menjadi agak tenang setelah melihatnya.

Quote :

"Ada keributan, apa yang harus Qwerty lakukan?"

"Tidak apa-apa Qwerty..Tadi hanya ada kejadian kecil..Aku hanya khawatir padamu," Raven mengusap-ngusap kepala Qwerty.

Quote :

"Tenanglah tuan-tuan dan nyonya-nyonya, semuanya pasti terkendali. Kita serahkan saja pada calon gubernur dan elite army. Mereka itu kuat! Aku yakin kita aman sekarang!"

Itu nyindir apa muji? Raven salah mengartikan kalimat Yuto.

OOTe: lagi2 diusap-usap seperti kucing *dilempar*
======================================

"Tidak apa-apa Qwerty..Tadi hanya ada kejadian kecil..Aku hanya khawatir padamu,"
Raven menghawatirkannya? Qwerty bingung apa ia harus sedih atau senang, yang pasti ia hanya tersenyum dan berkata, "Ah, Qwerty tidak apa-apa... hanya tidak tahu harus melakukan apa. Rasanya ribut sekali, apa para Kishidan itu sudah datang?" tanyanya kemudian.

Kemudian sekilas ia melihat aksi tebar pesona Yuto... oh kelakuan orang itu bahkan lebih aneh darinya --pikirnya. Qwerty sama sekali tidak mengerti dan hanya angkat bahu tidak peduli.

"Siapa orang yang sedang berbicara itu?" tanyanya sambil menunjuk Yuto. Kok di kepalanya yang dilakukan Yuto seperti sebuah kebodohan ya --a

oot : memang, tadinya mau tulis seperti itu..=D

Quote :

"Ah, Qwerty tidak apa-apa... hanya tidak tahu harus melakukan apa. Rasanya ribut sekali, apa para Kishidan itu sudah datang?"

Oh, benar juga..Qwerty memang tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak ada yang memerintahkan..Untung saja aku mengajaknya kemari..

"Kelihatannya sudah datang. Tadi ada yang melemparkan bom kecil..Dan aku melihat orang yang melemparnya itu..," kata-kata Raven terhenti. Pembawa acara di sebelahnya berbisik padanya, dan Raven hanyalah mengangguk. Dan Raven langsung lupa untukmelanjutkan kalimatnya.

Quote :

"Siapa orang yang sedang berbicara itu?"

"Itu Yuto. Kau lupa lagi, Qwerty?"

OOTe: swt, char saya tidak pernah diakui kemanusiannya --a
=========================================

Melempar bom?

"Melempar bom? Siapa yang melempar bom?" Qwerty semakin penasaran begitu Raven memotong kata-katanya gara-gara berbicara dengan si pembawa acara. Ia bertanya-tanya siapa yang membuat kekacauan itu dan mengapa para Kishidan tidak juga menampakan diri.

"Itu Yuto. Kau lupa lagi, Qwerty?"

Yuto? Hng... "Jadi Yuto yang melemparkan bomnya?" tanya Qwerty asal tebak. Sebenarnya ia hanya menyambungkan kata-kata Raven tentang melempar bom dan Yuto. Semua kata-kata itu melebur jadi satu di kepalanya. Tapi tidak salah juga kan~?

APA?

Raven kaget sekaget-kagetnya.

Quote :

"Jadi Yuto yang melemparkan bomnya?"

Qwerty? Kau membaca pikiranku lagi?

Raven malah memegang pundak Qwerty dan berkata, "Ini hebat. Dari mana kau mendapatkan kekuatan mistis ini?"

Raven kemudian segera menjawab pertanyaannya dengan serius.

"Tidak, aku hanya bercanda," Raven tersenyum."Itu..aku juga tidak yakin apa Yuto apa bukan.."




oot:*ngakak*..tadi si Raven bilang ke saya kok, katanya jangan di tulis yang mengelus seperti kucing itu..dia baik kok

OOTe: qwerty mode = "Kedzaaam! ... Cairy mode = LANJUTKAN *disepak*
---------------------------------------------------------------------------------------------

... Hah, tunggu, apa yang Raven bilang? Kekuatan mistis --a
Yah walau kadang-kadang kepolosannya membuatnya dapat seperti membaca pikiran orang lain, tapi yang Qwerty lakukan hanyalah asal tebak.

"Hng... kekuatan mistis itu apa...?" tanyanya dengan tampang .swt, datar tidak berekspresi... bingung sebetulnya.

"Loh, jadi yang melempar bom itu bukan Yuto? Pantas saja... kalau Yuto yang melempar kan pastinya Yuto tidak akan ada di sini untuk cari perhatian. Kecuali kalau Yuto berpikiran seperti Kishidan yang mencari perhatian dengan menggertak," ucap Qwerty kemudian panjang lebar. Maksudnya mencurigakan.

Quote :

Aku pasti akan berusaha untuk melindungimu, Sheera, walau aku tahu... Yuuto takkan mungkin menyakitimu ataupun membunuhmu...

Sekarang Sheera merinding. perasaanya saja atau memang ada yang.....

Quote :

"Jadi Yuto yang melemparkan bomnya?"

Perkataan Qwerty itu sangat membuat Sheera terkejut. memang aneh kalau Qwerty yang berkata demikian. tapi Sheera harus memperhitungkan segala kemungkinan yang ada.

Sheera mendengarkan Pembicaraan Raven dan Qwerty dengan seksama. dia makin mengerti kerumitan dari kekacauan ini.

"Raven! Qwerty! sebaiknya kalian menjelaskan apa yang sedang kalian bicarakan sekarang!" ucapnya tegas. selalu ada kemungkinan, memang. tapi jika orang itu benar Yuto, maka dia adalah seorang Kishidan.

mengapa? mengapa harus dia yang kalian curigai?!

Semua emosi Sheera berkecamuk. antara percaya dan tidak percaya. "aku ingin mendengarkan alasan kenapa kamu menyimpulkan hal tadi, Raven, lebih jelas lebih baik." ucapnya lagi. Sheera makin kacau, dan ini tidak baik untuknya.

Quote :

"Hng... kekuatan mistis itu apa...?"

"Itu..kekuatan...," belum sempat Raven menjawab Qwerty sudah bertanya lagi.

Quote :

"Loh, jadi yang melempar bom itu bukan Yuto? Pantas saja... kalau Yuto yang melempar kan pastinya Yuto tidak akan ada di sini untuk cari perhatian. Kecuali kalau Yuto berpikiran seperti Kishidan yang mencari perhatian dengan menggertak,"

"Itu benar," Raven mengangguk-angguk membenarkan kalimat-kalimat Qwerty tersebut.

Quote :

"Raven! Qwerty! sebaiknya kalian menjelaskan apa yang sedang kalian bicarakan sekarang!"

OH! AKU LUPA ADA SHEERA-SAMA DI SINI! Pasti Sheera-sama tidak suka Yuto di curigai seperti itu

Quote :

"aku ingin mendengarkan alasan kenapa kamu menyimpulkan hal tadi, Raven, lebih jelas lebih baik."

"Eh? Anda yakin Sheera-sama?" Raven melihat tatapan yakin Sheera, Raven pun mengangguk dan menceritakan semua yang dilihatnya,"Tapi aku tidak yakin dengan apa yang kulihat. Pada waktu itu Sheera-sama sedang memerintahku, aku jadi tidak bisa berkonsentrasi dengan apa yang kulihat," jelasnya panjang lebar.

tuh kan...yang dicurigai itu Yuto...ugh...

"tid...ah..sudahlah.....salahku juga..hm.." gumamnya tidak jelas. padahal waktu itu kesempatan terbaiknya untuk mengetahui identitas si orang kishidan yang iseng itu.

namun, mengapa mereka tidak berani menyerang dan membunuhku?

Sheera mulai berpikir, terus berpikir tentang segala kemungkinan yang ada.Akhirnya terssimpulkan juga oleh dia 1 hal yang amat penting.

"....kau benar...yang bergerak sekarang baru 1 orang saja..."katanya. Dia menatap sekeliling ruangan. "kalau tidak hanya 1, berarti mereka kurang orang untuk melaksanakan kejahatan yang lebih besar lagi.."

namun dari ribuan penduduk yang ada di Vieroy's palace saat ini, sulit rasanya menemukan orang-orang itu.

OOT: I.I pidato ah...

I.I masih mengawasi kekacauan yang terjadi di sana. Di hanya melihatnya dengan pandangan yang datar.
"Manusia, hanya akan saling menghancurkan. Membunuh karena dibunuh dan dibunuh karena membunuh (Quote from Cagalli). Saling mencurigai. Ya... selamanya akan hidup seperti itu." gadis ini berkata pada dirinya sendiri.

"mereka ingin hidup abadi dan damai, tapi mereka sesungguhnya tidak tahu bagaimana rasanya itu. Mereka hanya akan kecewa saat mendapatkannya. Suatu hal yang tidak mungkin di dunia adalah kedamaian. Damai itu semu. Pada dasarnya manusia akan berbuat salah, sekecil apapun itu dan memicu konflik. Tak akan ada yang abadi. Apalagi kedamaian abadi."

"Nee... nee... kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Ini baru awal loh..." tersungging senyum misterius di wajah gadis ini.

oot : kalian jahat ih sama yuto... wkwkwk

lokasi: hall utama

Sambil berdiskusi dengan para tamu di sekitarnya, Yuto samar-samar mendengar obrolan Elite Army yang tampaknya mencurigainya. Yuuto sepertinya membuat kesalahan vital, ternyata Britanian Army tak sebodoh yang ia pikirkan. Yuto hanya menggeleng.

Fufufu ini menarik!

Yuto kini memikirkan berbagai inisiatif strategi. Ah, kau tahu kan, pikiran Yuto adalah pikiran Yuuto juga. Kalau ia memilih untuk terus bertindak, dirinya akan semakin dicurigai. Namun jika ia memilih aman dan tak bertindak, dirinya juga akan dicurigai. Okay, semuanya serba salah. Yuto hanya terdiam.

Setelahnya, Yuto tiba-tiba tersenyum. Begitu pula halnya dengan Yuuto.

Ia kemudian mendatangi kembali para elite army, kepada Raven, Qwerty, dan Cross. Ia tersenyum manis pada mereka. "Hei, hei, aku mendengar kalian lho! Sungguh tidak enak sekali bila warga yang tidak bersalah dicurigai seenaknya..." serunya.

"Aku tahu kalian tidak bodoh, begitu pun aku. Jadi jika kalian masih mencurigaiku, silahkan tahan aku sekarang, dan kita lihat apa Kishidan idiot itu juga berhenti beraksi!"

Sungguh tindakan yang bodoh, dari duo tampan itu.

Sedang asik-asiknya menganalisis --tepatnya sih berkhayal-- tiba-tiba saja Sheera memotong pembicaraan gosip itu. Dengan introgasi cepat yang sebenarnya sudah dijawab keseluruhannya oleh Raven walau sebenarnya Qwerty ingin memberikan tambahan satu-dua kata lagi. Tapi tidak penting.

Dan kemudian, Yuto atau Yuuto ya mulai angkat bicara. Hng... menangkapnya, sebenarnya sih kalau Qwerty pasti akan langsung menangkapnya tanpa harus pikir dua kali. Tapi sayangnya, kebijakan militer tidak seindah tindakannya.

"Hng... haruskan orang asing ini kita tangkap?" tanya Qwerty sambil menunjuk-nunjuk Yuto atau Yuuto.

Quote :

"Hei, hei, aku mendengar kalian lho! Sungguh tidak enak sekali bila warga yang tidak bersalah dicurigai seenaknya..."

Raven tak berkata apa-apa, lagi pula mood-nya sedang tidak terlalu bagus hari ini, dia hanya diam memandang Yuto tertawa seenaknya.

Quote :

"Hng... haruskan orang asing ini kita tangkap?"

"Ya..Tangkap saja," Raven sebenarnya hanya bercanda. Tapi entah sepertinya Qwerty salah mengartikannya.

Tangkap saja?

Oh ini terdengar seperti sebuah instruksi bagi Qwerty, gadis ini kemudian merogoh saku celananya dan mengambil sebuah borgol dari sana. Mendekati Yuto dan Cklak! mengunci kedua tangan pria itu dengan borgolnya.

"Sudah Qwerty tangkap!" ucapnya kemudian pada Raven.

---benar-benar salah mengartikan.

Sheera menaikan alisnya. dia jadi tidak mengerti apa yang terjadi di sini. dan..Yuto yang mendengar pembicaraan army? padahal sudah jauh? untuk apa?

Sheera kesal. dia berasa dipermainkan lagi. bukan oleh Yuto, tapi oleh Kishidan. "jangan menahannya..biarkan saja dia di tengah-tengah...kalaupun bocah itu Kishidan dan kita tangkap, tentu saja tetap akan ada kejadian seperti tadi.." katanya.

dia menatap mata Yuto yang diborgol Qwerty. sangat dekat. Seakan Sheera berusaha mencari penjelasan dari semua ini di mata Yuto. "bahkan akan lebih banyak.."

*rinrinrin~*

HP Sheera berbunyi. panggilan dari nomor tidak dikenal. dengan dinginnya, Sheera langsung me-reject panggilan itu. kesal sudah dirinya.

"kishidan itu tidak terdiri dari satu orang, tapi BANYAK."

Quote :

"kishidan itu tidak terdiri dari satu orang, tapi BANYAK."

Raven mengangguk-angguk, sangat setuju pada pernyataan tersebut.

"Tuh, Qwerty, lepaskan Yuto-san..Kasihan dia sudah tadi ku turunkan dari panggung dengan cara kasar juga..," ucapnya polos.

Sejauh ini keadaan masih baik-baik saja. Raven paling tidak sudah mulai tenang.

Yuto hanya tersenyum ketika Qwerty memborgolnya. Ia juga menatap Sheera yang tampaknya semakin stres dengan semua keadaan ini.

Apalagi ketika Sheera berniat melepaskannya. Ia sedikit menyeringai.

"Nee boleh aku mengeluarkan analisisku?" ujarnya.

"Menurutku, memang benar Kishidan yang berada disini itu banyak, tapi aku rasa hanya satu orang kishidan yang melakukan aksi..." jelasnya, "Lalu menurutku juga, kishidan yang bersuara tadi adalah seorang pria berusia sekitar 20-30 tahun, tak terlalu muda, dan tak terlalu tua!"

Ia tersenyum, "Hanya saja, aku bingung dengan 'new kishidan' yang ia maksud.."

Lepaskan?

Loh ia tadi disuruh menangkapnya, sekarang disuruh melepasnya... Qwerty jadi agak bingung. Walau begitu yah... ia hanya bisa menurut saja~

"Aah... iya, Qwerty lepaskan deh," Qwerty lalu merogoh saku blazernya, di kiri... di kanan... kemudian berhenti. Mengecek saku celana kiri, kanan... "Hng... di mana kuncinya ya?" jadi kebingungan.

Akhirnya... "Sepertinya Qwerty lupa membawa kuncinya," ucapnya dengan watados kemudian.

*krek, srek...*

Cross baru saja datang dan berkumpul dengan para Elite Army, tadi dia mengarahkan para penduduk yang panik ke tempat aman bersama resimennya saat ada banyak ledakan.

"Hosh...hosh..." tampaknya jumlah penduduk yang terlalu banyak membuatnya kelelahan.

"Para penduduk sudah diurus oleh resimenku... sekarang... ada apa...?" tanya Cross saat melihat ada orang yang ditahan oleh Qwerty.

Quote :

"Sepertinya Qwerty lupa membawa kuncinya,"

"A..APA?!!" Raven benar-benar kaget.

Lalu bagaimana cara membuka borgolnya? Di giles?

Raven juga melihat Cross datang, dan menceritakan semua kejadian tadi.

"Anu..Cross-san..Tau bagaimana membuka borgol tanpa kunci?" tanya Raven polos.

...Cross berpikir sebentar, ada caranya, walau agak... ekstrim.

"Ada, sebentar." Cross mengeluarkan Black Razor Handgun, lalu memasang peredam pada laras Handgun tersebut.

"Minggir, semua, kau yang diborgol, tahan." Cross lalu mendekati borgol itu, dan dari jarak Point Blank, menembak borgol itu tanpa mengenai orang lain

*tak! krek...*

"Selesai." Cross segera memegangi tangan orang itu dengan tangannya sendiri.

Quote :

"Ada, sebentar."

Raven bernafas lega. Tetapi dia kaget, kenapa Cross-san malah mengeluarkan handgunnya?

BANG!

Terdengar suara handgun tersebut, tepat mengenai borgol. Raven kaget sekali. Tadinya juga dia mau melakukan itu, tapi terlalu berbahaya dan Raven juga kadang tidak percaya diri.

"He..Hebat," ucap Raven speechless akhirnya melihat aksi tersebut.