[RP] welcome to Ashford Academy

I.I memutuskan untuk menyusup ke dalam akademi di sini.

penyamarannya sudah lengkap. Rambut berwarna biru tua yang pendeknya se tulang rahang bawah dan seragam sma ashford.

hhh... I.I menghela nafas.
"hei namamu siapa?" tanya seorang siswa yang melintas. "blau holstein." i.i menjawab dengan jutek lalu pergi.

saat berkeliling sekolah. Dia menangkap sosok kaito yang berdiri di depan mading. Dia melihat berita kalau hari ini ada kunjungan dari para alumni.
"leon akan ke sini!"

Leon akan ke sini...

Hi...
Membayangkannya saja sudah membuatku merinding, tidak bisakah para alumni itu mengerjakan sesuatu yang lebih berguna?
Entahlah, hal berguna seperti mencari kerja mungkin...

Kaito menghela nafas pelan dan ia mendengar sebuah suara...

"Leon akan ke sini"

Hm? Ada orang lain yang kenal Leon?

Kaito melihat kebelakangnya dan melihat seorang pelajar SMA yang tidak ia kenal.

Hm, sepertinya orang baru, tapi siapapun yang mengenal Leon pasti bukan orang normal, dan aku tidak mau berurusan dengan orang seperti itu...

Yah, hal itu juga sepertinya berlaku untukku...

Kaito segera memalingkan pandangannya dari gadis itu dan dengan gerakan yang sepertinya dibuat dramatis, ia membalikan badannya dan berjalan menuju perpustakaan.

Tapi, tidak sebelum ia jatuh tersandung kakinya sendiri..

BRUK!

Sial, baru mendengar nama Leon saja aku sudah jatuh begini, bagaimana kalau sudah bertemu dengannya?

Kaito segera berdiri dan pelan-pelan berjalan menuju perpustakaan sambil memegangi kakinya yang sakit...

"hei! Kamu tidak apa-apa?" i.i menghampiri kaito dan membuntutinya ke perpustakaan.

"melihat reaksimu, kamu kenal leon?" i.i bertanya pada kaito.

"kamu kaito kan?"

"hei! Kamu tidak apa-apa?" i.i menghampiri kaito dan membuntutinya ke perpustakaan.

"melihat reaksimu, kamu kenal leon?" i.i bertanya pada kaito.

"kamu kaito kan?"

Quote :

"kamu kaito kan?"

Hah? Tahu namaku dari mana dia?
Yah, karena dia kenal Leon, mungkin dia yang memberitahunya tentangku.

"Yah, aku tak apa-apa. Bisa aku tebak, kamu pasti mengenalku dari Leon."

Kaito melihat sekilas ke arah gadis itu dan berkata...

"Maaf, aku memang tidak mengenalimu, tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya? Siapa namamu kalau boleh aku tahu?"

Hah...

Kaito menghela nafas pelan

Apa yang kupikirkan?
Berurusan dengan gadis ini sama saja berurusan lagi dengan Leon, lebih baik aku tidak terlalu dekat dengannya.

"Maafkan aku, kamu tidak perlu menjawab pertanyaanku tadi."

Dan Kaitopun mempercepat langkahnya ke Perpustakaan

"namaku rein blau. Aku tahu dirimu dari orang yang memanggilmu tadi. Aku hanya mengagumi leon. Aku tidak tahu siapa kamu dan apa hubunganmu dengannya?" gadis ini mengeluarkan jurus pemungkas, senyum manis.

"tunggu, kaito!" i.i pun menyusulnya ke sana.

Lokasi: Perpustakaan

Rein Blau, nama yang tidak kukenal, yah aku memang tidak mengenal sebagian besar siswa sekolah ini.

Benar-benar gadis yang keras kepala...

Kaito menghela nafas dan membiarkan gadis itu mengikutinya.

"Yah sudahlah, aku tidak akan menanyakan lebih jauh soal hubunganmu dengan Leon, jadi jangan tanyakan juga hubunganku dengan Leon."

Walaupun ia orang yang baik, mengenal Leon membuatku cukup menderita selama masa sekolahku...

Kaito mengeluarkan sebuah buku dari rak, berjalan menuju tempat duduknya yang biasa, menyenggol beberapa orang yang sedang duduk, dan mulai membaca buku "Art of War".

Aku cukup penasaran dengan buku yang dibaca orang Elite army yang kutemui di kedai kopi, ternyata buku seperti ini ya...

Kaito tertawa pelan mengingat orang yang bukunya ia buat terkena tumpahan kopi si kedai kopi itu...

Huh, mengingat bagaimana sifatnya dan gaya dia bertindak, bisa kutebak bahwa dia cukup terobsesi dengan buku ini.

Kaito melihat sekelilingnya untuk mengecek gadis yang dari tadi mengikutinya...

Hm, dimana gadis itu?

Aku juga tidak melihat Sieg akhir-akhir ini, kemana dia yah....

"mencari siapa?" rein sudah duduk di samping kaito sambil membaca buku kuliner.

"hei... Tadi pagi saat aku melintas di tokyo settlement aku melihatmu di kedai kopi. Kamu sering ke sana?" tanya gadis ini pura2 tidak tahu, padahal sempat membuat kacau.

Quote :

"mencari siapa?"

"AH"

Kaito hampir terjatuh dari kursi saking terkejutnya...

"Bisa tidak kamu tidak mengagetkanku seperti itu? Aku hampir terkena serangan jantung."

Kaito menenangkan dirinya sebentar, dan mulai menarik nafas dalam...

"Hah, tidak apa-apa aku hanya sedang mencari seseorang yang kukenal, itu saja..."

Quote :

"hei... Tadi pagi saat aku melintas di tokyo settlement aku melihatmu di kedai kopi. Kamu sering ke sana?"

"Hah? Tidak juga, itu pertama kalinya aku ke sana."

Yah, pengalaman pertama yang mengerikan...

Tunggu, kalau ia melihatku di sana, apa ia juga melihat kejadian yang terjadi di sana?

"Hei kamu... apa kamu melihat bencana-bencana yang terjadi di sana?"

"bencana? Bencana apa? Aku melihatnya seperti kedai biasa." ujar gadis ini dengan tampang polos.

"sepertinya ramai... Bagaimana kalau... Uhm... 3 hari lagi kita ke sana. Mau kan?" rein tersenyum manis, sangat manis dan tulus. Sebenarnya itu hanya alasan agar dia tidak bosan setengah mati di kediaman castagnier.

Location: ashford library

"OH! Kaito! sedang apa kau di sini?"

Kaito tidak pernah sadar kalau sejak awal dia duduk di sebelah Leon. Kemeja yang Leon pakai memang mirip seragam ashford sih...

"Seminar alumninya masih beberapa jam lagi, jadi aku santai di sini"

Leon tampak membaca buku tentang investasi, ya, sejak kedua orang tuanya meninggal, ia harus mengurus dirinya dan kediaman keluarga castagnier. Ia memang mulai membuka beberapa usaha, dan melakukan investasi di mana-mana.

"Hei, kenapa kau tak pernah cerita kalau kau sudah bisa (menunjuk Rein Blau(I.I.) ) bermain perempuan di sekolah"

Diapit Leon dan I.I. bagaimanakah nasib Kaito?

"ah le-leon castagnier!" i.i (pura2) terkagum-kagum melihat leon.

"ya ampun, aku tidak menyangka kita bisa bertemu di sini..." ya, sebelum aku membaca poster itu di papan pengumuman.

i.i menatap leon dengan pandangan yang mengatakan, "kukira kau benar2 pulang, dear..."

Lokasi : perpustakaan ashford academy.

Di suatu sudut rak di dalam perpustakaan ini, seseorang dengan kacamata tebal dan berambut klimis dimana seluruh poninya dinaikkan ke atas, sedang memilah-milah beberapa buku disitu. Kacamata botolnya sedang sibuk memeriksa judul demi judul dari buku-buku tersebut.

Namun, lain halnya dengan kedua telinganya, yang fokus terhadap berbagai suara di sekitarnya. Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang sudah tidak asing lagi di telinganya. Suara Leon.

Sieg Gerfide--ah, mungkin kau takkan mengenalnya--atau bisa saja kita sebut Tamano Yuuto, akhirnya melangkah menuju sumber suara tersebut. Dan dilihatnya lah Leon, Kaito, dan seorang gadis, yang sudah tak asing lagi di matanya.

"Mereka juga ada disini..." gumamnya pelan.

Sieg kembali pada buku-bukunya.

_____

oot: timelinenya kapan ini?

OOT: Dilihat dari kata-kata Claire, ini siang atau sore hari, dari RP Kedai Kopi,
berarti tanggal 8 Januari 2020, pasca kejadian di Kedai Kopi...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lokasi: Masih di Perpustakaan

Quote :

"OH! Kaito! sedang apa kau di sini?"

Ah, si bodoh ini muncul!

"AHA, AKU SUDAH MENCARIMU KEMANA-MANA"

Melihat Leon, amarah Kaito meledak dan tanpa sadar ia berteriak, lupa kalau ia sedang berada di Perpustakaan. Tatapan tajam para pengunjung perpustakaan dan teguran dari penjaga perpustakaan menyadarkan dirinya...

(bisik-bisik)"Ah, pokoknya aku sudah mencarimu sampai kembali ke kedai kopi. Aku bahkan menyebabkan seseorang terluka sewaktu mencarimu. Apa maksudmu memasukan foto cewe ke dompetku hah?" (Referensi)

Quote :

"Hei, kenapa kau tak pernah cerita kalau kau sudah bisa (menunjuk Rein Blau(I.I.) ) bermain perempuan di sekolah"

"Hah? Oh ya, aku tidak mengenal gadis ini, kupikir dia kenalanmu."

Yah, sepertinya gadis ini tidak berbohong waktu ia bilang hanya mengagumi Leon.

Gadis aneh...

"Yah, lagipula sepertinya ia menyukaimu Leon, jadi lebih baik kutinggalkan saja kalian berdua, dan ngomong-ngomong ini foto yang kamu taruh di dompetku."

Kaito menaruh foto seorang gadis di meja Leon dan berjalan ke arah meja lain.

Sekarang aku duduk di mana? Sialan, padahal tempat tadi itu tempat favoritku...

Kaito melihat Sieg sedang melihat-lihat buku di salah satu rak.

Ah, itu dia Sieg.

Karena tidak ada kerjaan lain, Kaito memutuskan untuk pergi menyapa Sieg.

"Hai Sieg."

"hei... Mau kemana?" karena tidak ada yang boleh pergi dariku.

"ah... Kamu siapa ya? Rasanya kita pernah bertemu..." i.i menghampiri sieg. Padahal mereka sama-sama sedang menyamar.

"hei... Mau kemana?" karena tidak ada yang boleh pergi dariku.

"ah... Kamu siapa ya? Rasanya kita pernah bertemu..." i.i menghampiri sieg. Padahal mereka sama-sama sedang menyamar.

Sieg masih pura-pura sibuk dengan buku-bukunya ketika seseorang, tidak dua orang datang menyapanya. Mereka ialah Kaito dan Rein.

Ia balas menyapa mereka, "Ah, hei!" katanya sedikit canggung. Hal itu merupakan proses dalam penyamarannya. Setidaknya begitu.

Ia lalu menatap Rein. "Mungkin anda hanya salah lihat..." katanya. Untuk pertama kalinya ia mengatakan 'anda' pada orang lain, dan itu sebenarnya memuakkannya. Namun sekali lagi, ingat Yuuto, kau sedang menyamar.

"Sedang apa kalian disini?" tanyanya.

Quote :

"hei... Mau kemana?"

Gadis keras kepala, sudah baik aku tinggalkan dia bersama Leon, masih juga menggangguku.

Quote :

"Sedang apa kalian disini?"

"Haha, kalau aku ke sini, jelas untuk mencari buku, memangnya aku akan ke sini untuk minum kopi?"

Tiba-tiba Kaito mengingat kejadian di kedai kopi tadi pagi.

"Yah, sepertinya akan lebih aman kalau aku bisa minum kopi di perpustakaan. Tahu tidak? Tadi pagi aku menyebabkan kerusuhan di sebuah kedai kopi. Aku menabrak orang, membuatnya jatuh menimpa orang lain, menumpahkan kopi pada baju dan bukunya, selain itu aku juga membuat wajah seseorang terluka ketika aku membuka pintu kedai..."

Kaito menghela nafas pelan dan kembali melihat ke arah wajah Sieg...

Sieg hanya terdiam. Kaito membicarakan saat-saat berada di kedai kopi. Sepertinya itu kedai kopi miliknya.

Namun ia sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai kejadian parah di kedai kopi itu. Karena saat itu terjadi, Yuto sedang tertidur pulas. Lalu ketika terbangun, semuanya sudah menjadi seperti itu.

Sieg hanya mengangguk.

"Siapakah orang-orang itu? Hmm... saya belum pernah mampir sekalipun ke kedai kopi itu. Tampaknya menarik, kedai apa namanya dan dimana?" tanyanya seakan-seakan tertarik.

Ia lalu menyimpan kembali buku yang ia pegang kembali ke raknya, sambil menunggu jawaban dari Kaito.

"Yah, kamu tahu apa yang lebih parah? Orang yang baju dan bukunya terkena tumpahan kopi itu adalah anggota Elite Army, mukanya tua dan seram tapi ternyata dia fanatik buku "Art of War" ini. Hahaha, harusnya kamu lihat tingkahnya..."

"Oh, kalau tidak salah nama tokonya Siegfierd, atau apa gitu... letaknya di Tokyo Settlement."

Eh, kalau aku ke sana lagi, orang-orang masih ingat padaku nggak ya...

"Eh, kalau kamu berniat pergi ke sana dalam waktu dekat ini, mungkin lebih baik kalau kamu pergi sendiri..."

Eh, Siegfierd?

"Nama tokonya Siegfierd ya, kebetulan yang lucu ya Sieg..."

Uh, semoga dia tidak ada hubungan dengan toko itu...

Sieg hanya tersenyum tipis. Elite Army yang dimaksud Kaito pasti ialah Cross. Sepertinya saat itu menarik. Ia menyalahkan Yuto yang malah teridur di tengah kebisingan itu.

"Wah... sepertinya menarik. Saya jadi ingin pergi kesana.." katanya.

"Eh, kalau kamu berniat pergi ke sana dalam waktu dekat ini, mungkin lebih baik kalau kamu pergi sendiri..."

Sieg merasa heran, "Eh? Kenapa saya sendiri? Akan lebih enak bila ditemani.. Memangnya kenapa?"

"Nama tokonya Siegfierd ya, kebetulan yang lucu ya Sieg..."

Sieg terdiam sejenak. Ia menatap Kaito dari balik kacamata tebalnya. Berusaha untuk tenang, dan memang berhasil.

"Yah... sungguh kebetulan..."

"bagaimana kalau aku yang menemanimu?" gadis ini menawarkan dengan senyum manis padahal hanya iseng.

"mau mencobanya?" i.i menawarkan lagi. Huh! Aku tahu siapa dirimu, dalam hati i.i berkata seperti itu.

Sieg menatap Rein. Sebenarnya ia merasa tak asing terhadap cewek itu. Sungguh aneh, dan tatapan gadis itu terhadapnya memang sungguh aneh.

Jangan-jangan...

Sieg lalu tersenyum tipis. "Tentu saja, dengan senang hati. Kapan kita akan kesana?" tanyanya seakan terpancing provokasi dari Rein.

"Bagaimana dengan anda, Kaito?"

Quote :

"Eh? Kenapa saya sendiri? Akan lebih enak bila ditemani.. Memangnya kenapa?"

Argh

"Yah, mungkin aku bisa ikut tapi aku harus beli kacamata dan masker dulu..."

Hm, mungkin aku bisa bikin topeng wajah Leon saja...

Quote :

"bagaimana kalau aku yang menemanimu?"

Huh, aku selamat...

Quote :

"Bagaimana dengan anda, Kaito?""

Ah sial, yah...

"Hm yah, bertiga tidak akan terlalu mencurigakan..."

Uh, semoga saja orang yang tertabrak pintu tadi tidak ada di sana...

"Baiklah, aku ikut-ikut saja, jadi bagaimana kalau kamu saja yang menentukan tanggalnya er... Rain?"

"rein, please." gadis ini meralat. "besok pagi saja, bagaimana?" i.i membereskan rambutnya yang pendek. Dan membetulkan kacamatanya.

"mau kan, ka-i-to?" i.i tersenyum manis.